Sochi, MINA – Konferensi damai yang bertujuan mengakhiri perang tujuh tahun di Suriah dimulai di kota resort Laut Hitam Sochi, Rusia, Selasa (30/1).
Namun, konferensi yang diprakarsai oleh Rusia, Turki dan Iran itu tanpa diikuti oleh dua pemain kunci, yaitu oposisi utama Suriah dan minoritas Kurdi, demikian Arab News memberitakannya.
Pemerintah Moskow telah mengundang 1.600 delegasi untuk bertemu di Sochi, bertujuan membentuk sebuah komite untuk menciptakan sebuah konstitusi pascaperang untuk Suriah dengan dukungan PBB.
Delegasi yang dikonfirmasi hadir berasal dari Partai Baath yang dipimpin Presiden Suriah Bashar Al-Assad, gerakan serumpun atau oposisi yang merasa ditindas oleh penguasa negara itu.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Dewan Negosiasi Suriah (SNC), kelompok oposisi utama negara tersebut, mengatakan setelah dua hari perundingan di Wina, Austria, pekan lalu, mereka tidak akan menghadiri kongres di Sochi.
SNC menuduh Assad dan sekutu Rusianya terus mengandalkan kekuatan militer dan tidak menunjukkan kesediaan untuk melakukan negosiasi yang jujur.
Pihak berwenang dari daerah otonomi Kurdi Suriah juga mengatakan pada akhir pekan lalu, mereka juga akan memboikot acara tersebut karena serangan Turki terus berlangsung di Afrin yang dikuasai Kurdi.
Lebih dari 36 kelompok oposisi Suriah lainnya, termasuk kelompok Islam yang berpengaruh, sebelumnya mengatakan bahwa mereka tidak akan ambil bagian dalam perundingan Sochi. (T/RI-1/B05)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)