Ramallah, 14 Dzulhijjah 1435/8 Oktober 2014 (MINA) – Anggota Komite Eksekutif PLO Hanan Ashrawi mengatakan, rencana baru warga Yahudi Israel mengontrol penuh gerbang timur masjid Al Aqsha merupakan penghinaan keras bagi umat Islam di seluruh dunia.
“Israel menciptakan realitas baru dengan mengorbankan rakyat Palestina, hak beragama, tempat dan identitas sejarah mereka,” kata Ashrawi dalam sebuah pernyataan. Ma’an News Agency melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Mereka melanggar kesucian tempat ibadah tanpa konsekuensi, dan benar-benar berakibat buruk terhadap perdamaian yang pada akhirnya akan menyeret seluruh wilayah Palestina kepada bentrokan dan kerusuhan,” tegasnya.
Ashrawi yang merupakan penganut Kristen di Palestina juga mengatakan Israel menggunakan simbol-simbol agama untuk mengontrol tempat-tempat suci lainnya.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Dia menyerukan kepada masyarakat Internasional untuk menahan Israel dan menuntutnya bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap tempat suci umat Islam dan Kristen di Al-Quds Timur serta tempat suci lainnya di Palestina.
Radio Angkatan Darat Israel mengumumkan sebelumnya, Kementerian Pariwisata sedang mengerjakan rencana untuk memungkinkan orang-orang Yahudi memasuki kompleks Al-Aqsha melalui Gerbang Merchants (timur), di samping Gerbang Magharibi (barat)yang sudah digunakan sebagai pintu masuk untuk non-Muslim.
Pasukan Israel secara teratur mengawal sayap kanan Yahudi mengunjungi Al-Aqsha, menyebabkan ketegangan dengan jama’ah Palestina.
Al-Quds Timur diduduki oleh tentara Israel sejak 1967 dan kemudian menganeksasinya dalam langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat Internasional. (T/P006/R03)
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel