Gaza, 21 Ramadhan 1435 / 19 Juli 2014 (MINA) – Korban akibat agresi tanpa tujuan Israel terhadap wilayah Gaza di hari ketiga belas mencapai 307 orang syahid dan 2.260 orang luka-luka, demikian juru bicara Kementrian Kesehatan Palestina, Dr. Ashraf Al-Qadra menyatakan, Sabtu (19/7).
Korban dipihak warga Gaza semakin meningkat setelah Perdana Menteri Israel Benyamin Natanyahu memerintahkan pasukannya melancarkan serangan darat ke wilayah Gaza.
Menurut Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Gaza, meningkatnya jumlah korban bukan akibat serangan darat sebab hingga saat ini penjajah Israel belum berhasil masuk ke dalam wilayah terblokade itu, namun masih akibat serangan udara Israel yang menyasar rumah-rumah warga sipil.
Pada Jumat (18/7), sebanyak 53 orang syahid adalah warga sipil yang tidak ada hubungan dengan para pejuang. Sementara pada Sabtu (19/7), dalam satu malam sebanyak 14 orang syahid. Hampir semuanya akibat serangan pesawat-pesawat tempur Israel terhadap rumah mereka.
Baca Juga: AS Tolak Rencana Israel untuk Caplok Tepi Barat yang Diduduki
Sementara itu, entitas Zionis Israel masih terus mencoba untuk menyusup ke Jalur Gaza melalui darat, tetapi hingga berita ini ditulis, Zionis Israel belum berhasil mencapai tujuannya. Tentara penjajah mecoba menyusup pada malam pertama sejak diperintahkan oleh petingginya sebanyak lima prajurit untuk melancarkan serangan darat, namun usaha itu berhasil dihalau oleh para pejuang Gaza bahkan berhasil menewaskan seorang prajurit bersenjata dan melukai empat lainnya.
Koresponden MINA di Gaza melaporkan, gencatan senjata yang diprakarsai Mesir nampaknya belum membuahkan hasil, meskipun pemerintah Palestina pimpinan Mahmoud Abbas dan presiden Mesir Al-Sisi sudah menyepakatinya beberapa waktu yang lalu.
Sebagaimana yang disampaikan pemimpin Hamas Ismail Haniyah, Senin (14/7) lalu, para pejuang sebenarnya setuju untuk melakukan gencatan senjata, jika beberapa syarat disepakati, di antaranya mengangkat blokade terhadap Gaza serta membuka pintu Rafah yang berbatasan dengan Mesir 24 jam penuh untuk perlintasan manusia dan perdagangan kebutuhan rakyat Gaza. (L/K01/EO2)
Baca Juga: Sedikitnya 10.000 Tenda Pengungsi Gaza Rusak Akibat Badai Musim Dingin