Gaza, MINA – Meskipun gencatan senjata resmi mulai berlaku sejak 10 Oktober 2025 lalu, serangan militer Israel masih menelan banyak korban di Jalur Gaza. Otoritas kesehatan setempat melaporkan bahwa setidaknya 266 warga Gaza wafat akibat agresi yang terus berlanjut.
Sejak kesepakatan gencatan senjata itu diumumkan, serangan udara dan tembakan artileri Israel tetap berlangsung di berbagai wilayah Gaza, termasuk daerah-daerah pemukiman sipil.
Banyak korban yang tewas dilaporkan berasal dari kalangan warga sipil, menunjukkan bahwa risiko bagi penduduk tetap tinggi meski ada jeda konflik secara resmi. Wafa melaporkan, Senin (17/11).
Kementerian Kesehatan Gaza dalam laporannya menyatakan bahwa selain korban jiwa, sebanyak 635 orang lainnya terluka, sementara puluhan mayat baru berhasil dievakuasi dari reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan.
Baca Juga: Hujan Deras Banjiri Tenda Pengungsi Gaza Tiga Hari Berturut-turut
Sumber lokal menggambarkan suasana duka dan ketidakamanan yang terus menyelimuti warga Gaza. Beberapa keluarga bahkan belum bisa mengakses jenazah kerabat mereka karena ambulans dan petugas penyelamat terhalang reruntuhan atau kawasan masih dalam zona tembak.
Pelanggaran gencatan senjata oleh pihak Israel dilaporkan hampir setiap hari. Menurut data lokal, tembakan, bom, dan insiden militer lainnya terus terjadi, meski kesepakatan resmi telah diteken.
Situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk dengan kondisi medis yang menipis dan infrastruktur yang rusak parah. Krisis kesehatan, dengan makin terbatasnya peralatan medis, obat-obatan, dan tenaga medis, membuat proses perawatan dan pemulihan korban semakin sulit. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi Perlawanan Palestina Tolak Usulan AS Kirim Pasukan Internasional di Gaza
















Mina Indonesia
Mina Arabic