Cebu, MINA – Korban tewas akibat gempa berkekuatan 6,9 skala Richter yang mengguncang wilayah Cebu, Filipina pada Selasa meningkat menjadi 69 orang, sementara puluhan lainnya luka-luka, demikian dilaporkan media lokal ABS-CBN pada Rabu (1/10).
Dilansir dari Anadolu, Kantor Pertahanan Sipil menyatakan bahwa sejauh ini, 30 korban tewas telah dilaporkan dari Kota Bogo, 22 dari San Remigio, 10 dari Medellin, lima dari Tabogon, dan masing-masing satu dari Sogod dan Tabuelan.
Gempa yang terjadi pada pukul 21.59 waktu lokal, Selasa, berpusat di 21 kilometer (13 mil) timur laut Kota Bogo pada kedalaman dangkal 5 kilometer (3 mil), menurut Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina.
Survei Geologi AS awalnya mencatat magnitudo gempa sebesar 7,0, sebelum merevisinya menjadi lebih rendah.
Baca Juga: Turkiye: Serangan Israel ke Kapal Bantuan sebagai Tindakan Teroris
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik menyatakan tidak ada ancaman tsunami yang signifikan.
Pihak berwenang khawatir jumlah korban tewas dapat bertambah.
Gempa tersebut juga menyebabkan sebuah kompleks olahraga runtuh di Cebu utara saat pertandingan bola basket berlangsung, di mana beberapa orang dilaporkan tewas dan terluka.
Gereja St. Peter dan Paul di Pulau Bantayan juga dilaporkan runtuh akibat gempa tersebut.
Baca Juga: Protes Meletus di Eropa Kecam Pencegatan Israel terhadap Armada Bantuan ke Gaza
Sebuah gedung jaringan restoran cepat saji juga runtuh sebagian di Bogo, wilayah Cebu.
Kegiatan belajar-mengajar di beberapa sekolah diliburkan pada Rabu di beberapa wilayah Cebu, termasuk Lapu-Lapu, Mandaue, Talisay, Minglanilla, Consolacion, dan Liloan.
Gempa tersebut terjadi hanya sepekan setelah negara itu dilanda dua topan, yang menewaskan banyak orang dan merusak infrastruktur serta tanaman pangan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pasukan Israel Cegat Dua Kapal Armada Sumud dalam Pelayaran ke Gaza