Islamabad, MINA – Jumlah korban tewas akibat bom bunuh diri pada Senin (30/1/2023) di sebuah masjid di dalam markas polisi di kota Peshawar, Pakistan utara, telah meningkat menjadi 93 orang, dengan 26 mayat lagi ditemukan dari puing-puing, kata seorang pejabat.
Shafi Ullah, wakil komisaris Peshawar, ibu kota provinsi Khyber Pakhtunkhwa, membenarkan peningkatan korban dan mengatakan kepada wartawan bahwa 57 orang terluka masih dirawat di rumah sakit, 10 di antaranya dalam kondisi kritis.
Sebelumnya, juru bicara Rumah Sakit Lady Reading di Peshawar, Muhammad Asim, saat berbicara dengan Anadolu Agency, menyebutkan jumlah korban sebanyak 83 orang.
Sekitar 100 orang yang terluka lainnya, telah dipulangkan dari rumah sakit, tambahnya.
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
Kepala Menteri sementara Khyber-Pakhtunkhwa (K-P) Muhammad Azam Khan pada Selasa (31/1/2023) mengumumkan hari berkabung di provinsi tersebut.
Kepala polisi Peshawar Muhammad Ijaz Khan mengatakan, lebih dari 90 persen korban adalah polisi.
Di negara tetangga Afghanistan, pemerintahan Taliban mengutuk pengeboman itu, dan menyebutnya “bertentangan dengan ajaran Islam.”
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Taliban Afghanistan juga menyampaikan simpati kepada keluarga korban yang meninggal dan terluka. (T/RS2/P2)
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional
Mi’raj News Agency (MINA)