Gaza, MINA – Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, jumlah korban syahid sejak Israel melanjutkan perang genosida di Gaza Selasa pagi (18/3) telah meningkat menjadi 404 orang, dengan lebih dari 562 lainnya terluka.
Serangan militer Israel merupakan pelanggaran besar-besaran terhadap perjanjian gencatan senjata antara Tel Aviv dengan gerakan perlawanan Hamas yang berpusat di Gaza.
Laporan mengatakan, mereka yang syahid termasuk sedikitnya 77 orang di Khan Younis di Gaza Selatan dan sedikitnya 20 orang di Kota Gaza di utara.
Ratusan orang lainnya juga terluka selama pertumpahan darah yang merajalela, kantor berita Palestina Sama melaporkan pada Selasa.
Baca Juga: Anggota Knesset Sebut Gaza Punya 30.000 Orang Bersenjata, Perang Gagal Capai Tujuan
Menurut kantor berita tersebut, serangan itu menargetkan bangunan tempat tinggal, sekolah, dan pusat pengungsian.
Melaporkan eskalasi mematikan baru-baru ini, jaringan televisi Qatar Al Jazeera melaporkan bahwa ledakan telah terdengar di seluruh wilayah timur laut Gaza, tempat pesawat mata-mata dan pesawat tempur rezim terlibat dalam penerbangan lintas udara yang ekstensif.
Gencatan senjata mulai berlaku pada bulan Januari dengan harapan untuk mengakhiri perang genosida yang telah berlangsung selama 15 bulan lebih terhadap Gaza.
Sejak dimulainya kesepakatan gencatan senjata, rezim Israel secara rutin melanggarnya. Israel memblokir masuknya barang-barang bantuan vital ke Gaza, termasuk bahan makanan, obat-obatan, dan air, dalam upaya untuk menekan Hamas agar membebaskan para sandera yang masih ditawan kelompok tersebut.
Baca Juga: Perwira Israel Dipecat karena Kehilangan Dokumen Rahasia di Tempat Parkir
Hamas telah membebaskan 25 sandera hidup dan jenazah delapan orang lainnya dengan imbalan lebih dari 2.000 tahanan Palestina selama pelaksanaan fase pertama kesepakatan tersebut. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Gedung Putih: Israel Konsultasi Sebelum Serang Gaza