Korban Tewas Kebakaran London Naik 30, Warga Demo dan Marah

Rudi Hendrik - Sabtu, 17 Juni 2017 - 08:49 WIB

Sabtu, 17 Juni 2017 - 08:49 WIB

265 Views

LONDON.jpg" alt="" width="900" height="500" /> Foto-foto anggota keluarga yang masih hilang dari kebakaran Menara Grenfell, London. (Foto: Reuters/Paul Hackett)

London, 22 Ramadhan 1438/17 Juni 2017 (MINA) – Demonstran warga London menjadi marah dan menyerbu sebuah balai kota setempat setelah mengetahui bahwa korban meninggal dari kebakaran Menara Grenfell meningkat menjadi 30 orang.

Para demonstran hari Jumat (16/6) itu menerobos masuk melalui pintu otomatis di Balai Kota Kensington dan Chelsea, mereka berusaha masuk ke lantai atas. Polisi menghalangi jalan mereka dan bentrokan pun pecah.

“Kami menginginkan keadilan!”, “Malulah Anda!”, dan “Pembunuh!”, itulah kata-kata yang diteriakkan oleh para demonstran. Sebagian demonstran membawa foto-foto kerabat mereka yang belum diketahui keberadaannya dan dikhawatirkan telah meninggal dalam kebakaran hebat pada Rabu (14/6) dini hari.

Kerumunan orang yang lebih banyak tetap berada di luar balai kota. Sebagian orang kemudian meninggalkan gedung, sedangkan sebagian memilih bertahan di dalamnya.

“Kami tidak menginginkan kekerasan, kami hanya menginginkan jawaban,” kata seorang wanita muda di luar balai kota kepada Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Ia mengungkapkan kemarahan dan ketidakpercayaannya bahwa begitu banyak orang telah kehilangan nyawa mereka di sebuah bangunan yang baru saja direnovasi dengan biaya lebih dari AS $ 10 juta.

Sebelumnya, Komandan Stuart Cundy mengatakan bahwa polisi akan memeriksa apakah ada tindak pidana yang telah dilakukan, meskipun tidak ada yang mengharapkan kebakaran dahsyat di Menara Grenfell 24 lantai di London Barat itu terjadi karena kesengajaan.

“Kami tahu setidaknya 30 orang tewas akibat kebakaran ini,” kata Cundy. “Sayangnya, diperkirakan jumlah akan meningkat dan diperkirakan tidak ada korban yang selamat.”

Jumlah pasti orang hilang masih belum ditentukan. Cundy mengatakan bahwa 24 orang masih berada di rumah sakit dan 12 orang menerima perawatan kritis. (T/RI-1/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)