Brussels, 8 Rabiul Akhir 1436/29 Januari 2015 (MINA) – Kordinator Penanggulangan Terorisme Uni Eropa, Gilles de Kerchove, mendesak negara-negara anggota uni itu untuk melawan diskriminasi dan Islamofobia di Eropa sebagai bagian dari strategi anti-teror.
Ia menjelaskan, Menteri-menteri Dalam Negeri Uni Eropa telah mengadakan pertemuan untuk membahas perang melawan terorisme setelah serangan Paris awal bilan ini dan serangan anti-teror di Belgia. Anadolu Agency melaporkan, yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis.
De Kerchove mengatakan, para menteri juga diharapkan akan bersatu untuk memerangi diskriminasi anti-muslim dan perilaku anti-Islam serta anti-Semit.
Para pejabat Uni Eropa juga telah memperingatkan, meningkatnya diskriminasi terhadap Muslim di Eropa dengan menunjuk pada protes anti-Islam di Jerman dan serangkaian serangan pembakaran masjid di Swedia.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Enkripsi dan sistem “Data Nama Penumpang”
Dalam pertemuan para Menteri Dalam Negeri Uni Eropa ini juga dinyatakan perlunya peningkatan langkah-langkah anti-terorisme.
Salah satu hal yang dainggap perlu adalah melaksanakan sistem “Data Nama Penumpang”, agar dapat memaksa maskapai-maskapai penerbangan untuk berbagi data penumpang dengan pemerintah setempat, bekerjasama dalam rangka melawan terorisme.
Namun di fihak lain, sementara kalangan berpendapat, sistem terrsebut merrupakan pelanggaran hak asasi warga negara Eropa terhadap privasinya.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Juru Bicara Partai Hijau di Parlemen Eropa, Jan Philipp Albrecht mengatakan, hal tersebut akan menjadi kontra-produktif dan merusak hak-hak dasar warga negara Uni Eropa biasa, tanpa memberikan keamanan yang lebih besar.
De Kerchove juga menginginkan unit-unit telekomunikasi perusahaan berbagi kunci enkripsi dengan lembaga kepolisian untuk melacak dan melawan ancaman teror.
Para pemimpin Uni Eropa akan berkumpul lagi pada 12 Februari di Brussels untuk membahas lebih lanjut ikhtiar-ikhtiar memerangi terorisme. (T/P008/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas