Koresponden CNN Minta Maaf Usai Tuduh Pejuang Palestina Penggal Anak-anak Israel

Yerusalem, MINA – , Sarah Synder meminta maaf karena memanipulasi berita tentang pembunuhan anak-anak pemukim Israel di tangan anggota perlawanan Palestina, pada awal seminggu lalu.

Kemarin, Jumat (13/10) seperti dikutip dari PIC, Sarah menerbitkan tweet di situs “X” di mana dia mengatakan bahwa dia menyesal menyebarkan tuduhan tentang “pemenggalan kepala anak-anak Israel” selama siaran langsung.

“Kemarin, kantor Perdana Menteri Israel (Benjamin Netanyahu) mengumumkan bahwa mereka telah mengkonfirmasi bahwa para pejuang Hamas memenggal kepala anak-anak dan bayi, ketika kami sedang siaran langsung, dan pemerintah Israel hari ini mengatakan bahwa mereka tidak bisa memberi bukti dan mengkonfirmasi pemenggalan kepala anak-anak. Seharusnya aku lebih berhati-hati dengan kata-kataku. Saya minta maaf,” tulis wartawan Amerika itu.

Para pejabat Amerika dan media Barat menggemakan tuduhan mengenai pembunuhan anak-anak Israel, namun Tel Aviv dan para pendukungnya tidak memberikan bukti apa pun mengenai hal itu, sebelum terbukti bahwa tuduhan tersebut adalah tuduhan palsu tentang perlakuan kemanusiaan yang dilakukan pejuang perlawanan Al-Qassam terhadap anak-anak dan wanita pemukim.

Klip video yang diambil pada awal pertempuran “Badai Al-Aqsa” dan kesaksian para pemukim mendokumentasikan bahwa perempuan dan anak-anak tidak menjadi sasaran atau dianiaya selama penyerbuan permukiman di sekitar Gaza oleh anggota perlawanan Palestina.

Sejak awal, Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) membantah apa yang beredar tentang pejuang perlawanan Al-Qassam yang menargetkan anak-anak Israel, dan meminta media Barat untuk akurat dan tidak bias terhadap narasi Zionis.

“Perlawanan dan Brigade Izz al-Din al-Qassam menghindari warga sipil, dan hanya menargetkan sistem militer Zionis dalam pertempuran ini,” demikian keterangan Hamas membantah tuduhan itu.

Dia menilai bahwa media Barat yang memberitakan berita bahwa gerakan tersebut telah membunuh bayi, memenggal kepala mereka, dan menargetkan warga sipil adalah “kekeliruan media” dalam upaya menutupi kejahatan Israel di Gaza. (T/R12/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Habib Hizbullah

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.