Seoul, MINA – Korea Selatan dan Amerika Serikat sedang mendiskusikan kemungkinan perencanaan dan latihan bersama menggunakan aset nuklir AS dalam menghadapi ancaman nuklir dan rudal Korea Utara yang semakin meningkat.
Hal itu diungkapkan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol dalam sebuah wawancara surat kabar seperti dikutip oleh CNA, Senin (2/1).
Surat kabar Chosun Ilbo mengutip Yoon yang mengatakan bahwa perencanaan dan latihan bersama akan ditujukan untuk implementasi yang lebih efektif dari pencegahan yang diperpanjang AS.
“Senjata nuklir milik Amerika Serikat, tetapi perencanaan, pembagian informasi, latihan dan pelatihan harus dilakukan bersama oleh Korea Selatan dan Amerika Serikat,” kata Yoon.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Ia menambahkan Washington juga menangkap “cukup positif” tentang gagasan itu.
Pernyataan Yoon muncul sehari setelah media pemerintah Korea Utara melaporkan bahwa pemimpinnya Kim Jong Un menyerukan pengembangan rudal balistik antarbenua baru, dan persenjataan nuklir yang lebih besar untuk melawan ancaman pimpinan AS di tengah ketegangan yang memanas antara dua Korea yang saling bersaing.
Hubungan antar-Korea telah lama bersaing, tetapi bahkan lebih rusak sejak Yoon menjabat pada bulan Mei.
Pada Ahad (1/1), Korea Utara menembakkan rudal balistik jarak pendek di lepas pantai timurnya, dalam uji senjata Malam Tahun Baru yang langka, setelah tiga rudal balistik diluncurkan pada Sabtu, mengakhiri tahun yang ditandai dengan rekor jumlah uji coba rudal.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Komentar Yoon tentang latihan nuklir adalah demonstrasi terbaru dari sikap kerasnya terhadap Korea Utara. Dia mendesak militer mempersiapkan perang dengan kemampuan “luar biasa” setelah drone Korea Utara menyeberang ke Selatan pekan lalu. (T/R6/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia