Korut Hentikan Reaktor Nuklir

Washington, MINA – dan Korea Selatan menyebut Korea Utara menghentikan di kompleks atom utama, Yongbyon, sejak awal September.

Sumber pemerintah Korsel menduga langkah ini kemungkinan untuk mengekstraksi plutonium yang bisa dipakai sebagai senjata dengan memproses ulang bahan bakar bekas.

“Korea Selatan dan AS percaya ini bisa menjadi tanda pemrosesan ulang yang sedang dilakukan untuk mendapat plutonium level senjata,” demikian laporan surat kabar Donga Ilbo mengutip sumber pemerintah Korsel, Kamis (5/10).

Pemrosesan ulang batang bahan bakar bekas yang dikeluarkan dari reaktor nuklir merupakan langkah yang diambil sebelum plutonium diekstraksi.

Sejumlah pihak menduga plutonium mencapai 70 kilogram, angka ini cukup untuk membuat 20 senjata atau lebih.

Kompleks nuklir Yongbyon sendiri merupakan sumber utama plutonium Korut yang kemungkinan digunakan untuk membuat senjata nuklir.

Korut juga mengoperasikan fasilitas pengayaan uranium, yang merupakan sumber bahan terpisah dan bisa digunakan untuk senjata nuklir.

Pejabat Korsel dalam laporan Donga Ilbo juga menyebut Korut kemungkinan bakal melakukan uji coba nuklir. Namun, dia tak menjelaskan lebih rinci tindakan penghentian reaktor ini terkait tes nuklir.

“Kemungkinan uji coba nuklir oleh Korea Utara tidak dikesampingkan,” ujar dia.

Korut telah melakukan enam uji coba nuklir bawah tanah. Sejumlah pihak khawatir mereka akan melakukan tes lagi sebagai bagian dari program pengembangan hulu ledak nuklir mini.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Korea Selatan belum memberikan komentar mengenai laporan itu.

Korut sebelumnya pernah menghentikan pengoperasian reaktor tersebut sebelum memulai kembali dan memberi konfirmasi ke publik. (T/R4/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: kurnia

Editor: Ali Farkhan Tsani

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.