Seoul, 10 Dzulqa’dah 1436/25 Agustus 2015 (MINA) – Setelah Korea Utara menyatakan penyesalannya atas insiden ranjau darat yang melukai dua tentara Korea Selatan bulan ini, kedua delegasi dua negara Korea akhirnya mencapai kesepakatan, Selasa (25/8).
Media Korea Selatan YTN melaporkan, Korea Utara dan Selatan sepakat meredakan ketegangan dalam krisis terbaru di Semenanjung Korea.
Kedua belah pihak mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama, Al-Jazeera melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Sebagai imbalannya, Korea Selatan akan menghentikan siaran propaganda anti-Utara pada Rabu siang hari.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Penasihat Keamanan Nasional dan pemimpin negosiator Korea Selatan Kim Kwan-Jin, mengatakan kepada wartawan, kedua negara juga sepakat pada bulan depan untuk memfasilitasi pertemuan reuni keluarga yang terpisah oleh Perang Korea 1950-53.
Negosiasi di desa perbatasan Panmunjom berlangsung dengan risiko terjadinya perang di perbatasan jika kedua delegasi gagal mencapai kesepakatan positif.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un telah memerintahkan pasukannya ke garis depan sebagai persiapan kemungkinan terjadinya perang sejak Jumat (21/8), sedangkan Pemerintah Seoul memperingatkan akan “membalas keras” untuk setiap tindakan agresi.
Pembicaraan dimulai Sabtu malam, tak lama setelah berlalunya tenggat waktu yang diberikan Korea Utara kepada Selatan untuk menghentikan siaran propagandanya di perbatasan. (T/P001/R05)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai