Jakarta, 21 Dzulqadah 1437/23 Agustus 2016 (MINA) – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menggelar Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi selama periode pertama yang bekerja sama dengan Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) dan 12 perguruan tinggi di 12 kota di Indonesia.
Ketua KPI Pusat Yuliandre Darwis mengatakan, dari survey yang dilakukan atas tayangan televisi selama bulan Juni 2016 lalu didapati indeks kualitas program sinetron sebesar 2,95, program berita sebesar 3,49 dan program infotainment sebesar 2,52.
“Adapun standar indeks kualitas yang ditetapkan KPI untuk setiap program siaran adalah 4. Kemudian program infotainment, aspek kualitas yang perlu menjadi perhatian adalah penghormatan terhadap kehidupan pribadi, penghormatan nilai, norma kesopanan, kesusilaan dan penghormatan terhadap kepentingan publik,” kata Darwis dalam acara Ekspos Hasil Program Siaran Televisi di hotel Ibis, Jakarta,
Sedangkan untuk program sinetron, aspek yang mendapatkan indeks rendah adalah pembentukan watak, identitas dan jati diri bangsa Indonesia yang tertawa dan beriman, relevasi cerita hyper realitas, dan empati sosial.
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
Untuk program berita, meskipun mendapatkan indeks di atas tiga, dalam pendalaman diskusi panel ahli terdapat empat aspek yang harus diperhatikan lebih jauh, yakni keberimbangan berita, tidak membuta opini menghakimi, pengutamaan kepentingan publik serta faktualitas.
Apa yang dikatakan Darwis merujuk pada hasil survei pada tahun 2015 tentang program siaran sinetron dan infotainment, rata-rata mendapatkan nilai indeks yang rendah di bawah tiga.
Pihaknya berharap, peran serta dari stakeholder penyiaran, tidak saja lembaga penyiaran, tapi juga rumah-rumah produksi serta para pengiklan, bisa bersinergi menghasilkan tayangan televisi yang lebih baik.
KPI merujuk pada program infotainment yang mendapatkan nilai indeks rendah, tapi dalam survei pemeringkatan yang mengikutsertakan program tayangan yang dikirim oleh masing-masng stasiun televisi, program ini justeru mendapatkan penonton yang cukup banyak hingga 58 persen.
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia
Dengan munculnya hasil survei indeks Program Siaran Televisi yang dilakukan oleh KPI ini, dapat dijadikan rujukan oleh para pengiklan dalam penempatan iklan-iklan produknya di program-program siaran televisi.
“Kami tentunya berharap program-program siaran yang berkualitas dapat didukung dengan iklan-iklan yang dapat menjaga kesinambungan program tersebut,” ujar Darwis.
Hal sebaiknya tentu berlaku juga, para pengiklan dapat berpikir lebih panjang jika hendak menempatkan produk-produknya untuk diiklankan di jam tayang program-program yang berkualitas rendah.
Pelaksanaan survei pada tahun ini terdapat beberapa perbedaan signifikan, di antaranya tentang tahapan penelitian yang lebih variatif dibanding survei sebelumnya. Serta keterlibatan perguruan tinggi yang meningkat dari sembilan menjadi 12.
Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren
Adapun perguruan tinggi yang tergabung dalam ISKI di antaranya Universitas Sumatera Utara (Medan), Universitas Andalas (Padang), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (Jakarta), Universitas Padjajaran (Bandung), Universitas Airlangga (Surabaya), Universitas Diponegoro (Semarang), Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (Yogyakarta), Universitas Udayana (Denpasar), Universitas Tanjung Pura (Pontianak), Universitas Lambung Mangkurat (Banjarmasin), Universitas Hasanuddin (Makassar), dan Universitas Kristen Indonesia Maluku (Ambon). (L/P002/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Konferensi Internasional Muslimah Angkat Peran Perempuan dalam Pembangunan Berkelanjutan