Gaza, 11 Syawwal 1435/7 Agustus 2014 (MINA) – Kepala Otoritas Air Palestina (PWA) Syaddad Attili mengatakan Jalur Gaza menderita kekurangan air minum bersih yang cukup parah, setelah serangan Israel selama sebulan lebih berdampak pada semua sektor di Gaza.
Setidaknya 70 persen dari jaringan pipa air telah rusak dan sekitar 1,8 juta warga Gaza bertahan hidup dengan sisa kapasitas 30 persen dari yang ada, kata Attili kepada Anadoulu Agency sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (7/8).
Dia melanjutkan, air dari beberapa sumur di sepanjang Gaza bercampur dengan limbah. Selain itu 50 persen dari limbah rumah tangga mengalir ke laut tanpa disaring karena kerusakan pada pipa-pipa.
Gaza adalah salah satu jumlah padat penduduk dunia, di mana sekitar 1,8 juta orang tinggal di area dengan 360 km persegi, atau sepertiga ibukota Jakarta.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
PWA sebelumnya mengutuk aksi Israel yang menerapkan area “buffer zone” sekitar 3 km di sepanjang Jalur Gaza. PWA mengatakan daerah yang diblokir itu memiliki sumber daya untuk air minum yang besar bagi rakyat.
PWA menyerukan masyarakat internasional untuk campur tangan dalam rangka mencegah hal itu dan memungkinkan penggunaan klorida untuk mensterilkan air minum ke Gaza.
Menurut pernyataan itu, Jalur Gaza memerlukan kebutuhan mendesak kapal tanker besar guna mendistribusikan air minum untuk segera memenuhi kebutuhan warganya.
Selama perang, perumahan dan pelayanan kerja Palestina mengatakan Israel menghancurkan 25 persen infrastrukturnya. Manajer Eksekutif Telecom Company Palestina mengatakan 85 persen dari fasilitas telepon kabel dan nirkabel telah hancur.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Agresi Israel selama 31 hari telah menelan banyak korban jiwa, Juru bicara kementrian kesehatan dr. Ashraf Al Qadra menyatakan bahwa jumlah korban hingga hari ke 31 agresi Israel ke Jalur Gaza adalah : 1886 Syahid dan 9806 Luka luka.
Diantara para korban itu, 432 dari mereka adalah anak-anak, 243 wanita dan 85 lansia. sedangkan korban luka-luka 2979 adalah anak anak, 1903 wanita dan 374 lansia.
Menurut catatan MINA, Israel menyerang 161 masjid; 42 dari mereka benar-benar hancur. Enam universitas dan 188 sekolah, serta 19 bank dan kantor tukar secara langsung diserang.
Lebih dari 315 pabrik, 27 fasilitas pelayanan publik dan 52 perahu nelayan juga hancur.(T/P08/P03)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon