Gaza, MINA – Staf medis di Rumah Sakit Al-Quds Bulan Sabit Merah Palestina di Gaza melaporkan bahwa mereka terpaksa melakukan metode operasi primitif menggunakan santer sebagai penerang karena krisis bahan bakar yang akut.
Dikutip dari Anadolu Agency pada Jumat (10/11) bahwa, ahli bedah melakukan prosedur di ruang operasi yang gelap, menggunakan senter untuk melihatnya.
Menurut Bulan Sabit Merah Palestina, terdapat ancaman yang meningkat bahwa rumah sakit Al-Quds akan menghentikan semua aktivitasnya dalam beberapa jam karena kehabisan bahan bakar.
Kekurangan bahan bakar berdampak pada layanan kesehatan di rumah sakit yang ada di Jalur Gaza. Saat ini rumah sakit menjadi satu-satunya tempat berlindung dan mengobati pasien luka bagi ribuan rakyat di Palestina di Gaza, meski tidak ada tempat aman akibat serangan bom Israel yang sangat brutal.
Baca Juga: Hamas Tegaskan, Tak Ada Lagi Pertukaran Tawanan Israel Kecuali Perang di Gaza Berakhir
Meski menghadapi gangguan komunikasi dan internet selama tiga hari, staf rumah sakit tetap berupaya mempertahankan operasional, karena banyaknya pasien akibat dari pengeboman Pendudukan Israel sejak 7 Oktober.
Saat ini, rumah sakit Al-Quds memasuki hari kelima isolasi, dengan seluruh akses jalan diblokir akibat pemboman Israel yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.
Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan 18 rumah sakit dan 46 pusat kesehatan kini tidak beroperasi akibat serangan Israel.
Otoritas kesehatan memperingatkan dampak signifikan terhadap perawatan pasien. Lebih dari 3.000 anak berisiko kehilangan akses terhadap perawatan onkologi dan dialisis yang penting.
Baca Juga: Hamas: Rakyat Palestina Tak Akan Kibarkan Bendera Putih
Selain itu, serangan Israel telah menyebabkan 50.000 wanita hamil tanpa perawatan penting sebelum dan sesudah melahirkan selama lebih dari sebulan.
Hampir semua rumah sakit di Jalur Gaza yang terkepung menjadi sasaran serangan darat dan serangan udara Israel dalam 24 jam terakhir, termasuk Rumah Sakit Al-Shifa, yang mengalami setidaknya empat putaran serangan udara Israel dalam 24 jam terakhir.
Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza, termasuk rumah sakit, tempat tinggal, dan rumah ibadah.
Menurut data resmi Kementerian, setidaknya 11.078 warga Palestina tewas, termasuk 4.506 anak-anak dan 3.027 perempuan. Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel hampir 1.600 orang. (T/R5/P1)
Baca Juga: Israel Makin Terisolasi di Tengah Penurunan Jumlah Penerbangan
Mi’raj News Agency (MINA)