Cox’s Bazar, MINA – Hampir 900.000 pengungsi Rohingya di kamp-kamp padat di Distrik Cox’s Bazar, Bangladesh, sangat membutuhkan tindakan segera untuk mengamankan masa depan mereka, setelah hampir empat tahun mereka terpaksa meninggalkan Myanmar.
“Rohingya masih menunggu solusi yang permanen,” kata Jeff Labovitz, Direktur Departemen Operasi dan Darurat (DOE) di Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) saat kunjungan resminya ke Bangladesh pekan lalu, Relief Web melaporkan, Selasa (29/6).
“Pengungsi perlu memiliki mata pencaharian, mereka perlu melihat ke masa depan. Pada akhirnya, semua pemangku kepentingan harus bersatu demi kepentingan terbaik individu yang terus menderita tanpa solusi yang layak dan membuat rencana,” katanya.
Selama sepekan di Cox’s Bazar, Direktur DOE memeriksa kemajuan pembangunan kembali kamp-kamp yang dihancurkan oleh kebakaran pada bulan Maret, yang menyebabkan ribuan orang tanpa perlindungan.
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
“Saya melihat para pekerja memasang bangunan bambu, mengembalikan layanan dan bekerja dengan masyarakat dan pengungsi untuk memastikan orang-orang mendapatkan kembali kehidupannya sesegera mungkin,” katanya.
Labovitz juga mengunjungi fasilitas perawatan kesehatan utama IOM, yang menurutnya sangat penting dalam menanggapi pandemi COVID-19. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan