Labuan Bajo, MINA – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN 2023 di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), memberikan pengaruh positif terhadap usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), seperti kain tenun ikat flores.
Menurut penuturan petugas Tourist Information Center (TIC) di Pelabuhan Labuan Bajo, Karel, dalam tiga hari pernah terjual kain ikat senilai Rp 3 juta. Selain itu, tidak sedikit delegasi KTT ASEAN yang melihat pembuatan kain ikat flores.
“Dengan event KTT ASEAN memang membuat kain tenun ikat flores makin dikenal para wisatawan, termasuk delegasi KTT,” kata Karel seperti dikutip dari Infopublik.id, Rabu (10/5).
Sementara itu, pengrajin kain ikat flores, Fermiana, menuturkan dibutuhkan waktu sekitar 3 sampai 6 bulan untuk menghasilkan kain ikat.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
“Terdapat tiga warna dasar kain ikat Flores yakni biru, kuning, dan hijau,” ujarnya.
Fermiana menambahkan, kain ikat flores menggunakan bahan alam seperti akar mengkudu.
Seperti dilansir laman budaya-indonesia.org, kain tenun ikat flores merupakan salah satu budaya kain tenun ikat yang berasal dari Pulau Flores, NTT.
Flores terdiri dari berbagai macam suku dengan adat kebudayaan yang berbeda-beda, demikian pun dengan motif-motif kain tenunnya.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Pada zaman dulu, kain tenun itu merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk barang seserahan apabila ada acara-acara penting seperti acara pernikahan sampai acara kematian.
Proses pembuatan kain tenun ini dilakukan secara manual, dari proses ikat untuk pembentukan motif, proses pencelupan warna yang dilakukan berulang-ulang karna satu warna saja butuh waktu selama 2-3 hari untuk pengeringan.
Kemudian benang-benang yang sudah diikat itu akan ditenun untuk menjadi sebuah kain sarung.
Dengan perkembangan jaman sekarang ini, kain tenun ikat makin banyak digemari karna sudah adanya perkembangan motif dan warna. Kain tenun ikat flores banyak digemari karna bisa dipakai sebagai bahan pembuatan baju (jas, dress dan lain-lainya), atau bisa digunakan sebagai selendang, hiasan dinding, taplak meja, tas dan lain-nya tergantung dari motif-motifnya. (R/RE1/P2)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
Mi’raj News Agency (MINA)