Istanbul, MINA – Negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) diharapkan dapat menyerukan kepada dunia untuk mengakui Al-Quds (Yerusalem Timur) sebagai ibu kota Palestina pada pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT), pada Rabu (13/12) di Istanbul.
Menurut sumber resmi, 57 anggota OKI diperkirakan akan menyerukan pengakuan internasional atas Al-Quds sebagai ibu kota Palestina dalam sebuah komunike akhir. Dalam sebuah pidatonya kepada anggota OKI,
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga meminta dunia untuk mengakui kota suci tersebut sebagai ibu kota Palestina. Negara-negara anggota OKI akan mengharapkan tanggapan positif dari masyarakat internasional mengenai Al-Quds, pekan lalu diakui sebagai ibukota Israel oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Al-Quds tetap menjadi konflik Israel-Palestina, rakyat Palestina berharap bahwa Al-Quds yang saat ini diduduki oleh Israel – pada akhirnya akan menjadi ibu kota negara Palestina. OKI adalah sebuah organisasi internasional dengan 57 negara anggota yang memiliki seorang perwakilan tetap di Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
OKI didirikan pada pertemuan puncak bersejarah di Rabat, Maroko pada 1969 setelah sebuah serangan pembakaran di Masjid Al-Aqsha di Al-Quds yang diduduki. Masjid Al-Aqsha pernah dibakar oleh seorang Kristen Australia bernama Michael Denis Rohan pada 21 Agustus 1969.
Tempat kota suci dan mimbar berusia 1.000 tahun hancur total dan juga beberapa tempat bersejarah lainnya. Rohan telah bergabung dengan sekte berbasis AS yang disebut “Gereja Tuhan” dan percaya bahwa membakar Al-Aqsha akan mempercepat kedatangan Mesias. (T/R03/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza