New York, MINA – Prancis berbicara pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) mengenai Palestina dan Solusi Dua Negara, di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Senin (22/9) menyatakan mengakui negara Palestina, bergabung dengan beberapa negara Barat lainnya.
Presiden Emmanuel Macron mengatakan hal itu pada KTT menjelang pertemuan tahunan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) di New York, Senin (22/9).
“Kita berkumpul di sini karena waktunya telah tiba,” kata Macron pada pertemuan puncak PBB yang diselenggarakan untuk menghidupkan kembali solusi dua negara yang telah lama tertunda untuk konflik Israel-Palestina. Al Jazeera melaporkan.
“Kita semua, dengan tanggung jawab ini, memiliki tanggung jawab untuk melakukan segala daya upaya guna menjaga kemungkinan solusi dua Negara,” ujar Macron.
Baca Juga: Cetak Sejarah, 60 Lebih Kota di Italia Demo pro Palestina
“Hari ini, saya menyatakan bahwa Prancis mengakui Negara Palestina,” ujarnya di konferensi tersebut.
Sementara itu, utusan dari AS dan Israel tidak hadir dalam acara tersebut.
Pengakuan oleh Australia, Inggris, Kanada dan Portugal pada Ahad (21/9) menambah tekanan pada Israel yang masih terus mengintensifkan perang genosidanya di Gaza.
Otoritas Palestina memuji langkah Prancis tersebut sebagai “keputusan bersejarah dan berani”.
Baca Juga: Global Sumud Flotilla Kecam Upaya Israel Kriminalisasi Misi Kemanusiaan ke Gaza
Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat menyambut baik pengakuan Negara Palestina oleh Republik Prancis yang sejalan dengan hukum internasional dan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta mendukung upaya berkelanjutan untuk mencapai perdamaian dan menerapkan solusi dua negara. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 13 Tahun, Turkiye dan Mesir Gelar Latihan Laut Bersama di Mediterania Timur