Addis Ababa, MINA – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Afrika ke-38 resmi dibuka hari ini di Addis Ababa, Ethiopia, dengan partisipasi Presiden Negara Palestina, Mahmoud Abbas.
KTT yang berlangsung selama dua hari ini mengusung tema “Keadilan bagi Afrika dan Keturunan Afrika melalui Reparasi,” WAFA melaporkannya, Sabtu (15/2).
Presiden Abbas dijadwalkan menyampaikan pidato yang membahas situasi terkini di Palestina. Selain itu, dia akan mengadakan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin Afrika di sela-sela KTT untuk membahas perkembangan terbaru dan menggalang dukungan bagi perjuangan Palestina di forum internasional, serta memperkuat hubungan bilateral demi kepentingan bersama.
Kehadiran Presiden Abbas dalam KTT ini menegaskan hubungan historis dan solidaritas antara negara-negara Afrika dan Palestina.
Baca Juga: Rabi Senior Ultra-Ortodoks Desak Pengikutnya Tinggalkan Semua Lembaga Zionis
Uni Afrika secara konsisten menyatakan dukungannya terhadap hak-hak rakyat Palestina. Pada KTT Uni Afrika ke-34 tahun 2021, para pemimpin Afrika memperbarui dukungan mutlak mereka untuk perjuangan Palestina dan menolak kebijakan pemukiman ilegal Israel.
Selain membahas palestina/">isu Palestina, KTT Uni Afrika ke-38 juga akan memilih Ketua Komisi Uni Afrika yang baru. Menteri Luar Negeri Djibouti, Mahmoud Ali Youssouf, terpilih sebagai pemimpin baru Komisi Uni Afrika, menggantikan Moussa Faki dari Chad yang telah menjabat sejak 2017. Youssouf akan menghadapi berbagai tantangan, termasuk penanganan konflik bersenjata di berbagai wilayah Afrika.
Tema reparasi yang diangkat dalam KTT tahun ini bertujuan untuk mengatasi dampak kolonialisme, perbudakan trans-Atlantik, dan diskriminasi sistemik yang berkontribusi pada ketidaksetaraan global dan keterbelakangan pembangunan di Afrika.
Simposium terkait tema itu telah diselenggarakan pada 10 Februari 2025 di Addis Ababa, dengan partisipasi berbagai organisasi masyarakat sipil dan pemangku kepentingan lainnya.
Baca Juga: Kanselir Jerman Tolak Pengerahan Pasukan ke Ukraina
KTT Uni Afrika ke-38 ini diharapkan menghasilkan keputusan dan rekomendasi strategis yang akan memperkuat solidaritas antarnegara Afrika dan mendukung perjuangan rakyat Palestina, serta memajukan agenda keadilan reparatif bagi masyarakat Afrika dan keturunannya di seluruh dunia.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Brussels Sepakati Resolusi Sanksi terhadap Israel