Jakarta, 1 Sya’ban 1438/28 April 2017 (MINA) – Pakar Pendidikan, Itje Chodidjah mengatakan, tantangan yang paling nyata dalam dunia pendidikan di Indonesia saat ini adalah keadilan, kesamaan, dan kualitas guru.
“Pengaruh terbesar terhadap keberhasilan pendidikan adalah gurunya. Guru yang terampil adalah guru yang dilengkapi dengan materi ajar yang tepat dan up to date,” kata Itje dalam Press Conference Quipper Indonesia bertema ‘Jadikan Hari Pendidikian Nasional Momentum Pemerataan Pendidikan Berbasis Teknologi’ di Jakarta, Jum’at (28/4) sore.
Menurut Itje, pemanfaatan teknologi merupakan solusi yang paling masuk akal untuk menjawab tantangan pendidikan yang dihadapi selama ini. Teknologi tidak hanya membuka akses, tapi juga meningkatkan mutu guru.
“Teknologi dapat membantu guru lebih efisien melakukan kegiatan belajar mengajar, sehingga mereka memiliki waktu lebih banyak untuk meningkatkan motivasi dan melibatkan siswa berpikir kritis-faktor penting untuk menciptakan generasi berdaya saing ketimbang hanya fokus mencemaskan nilai ulangan dan ujian. Guru bisa kembali ke khittahnya sebagai pendidik, bukan sekadar mengajar,” Tegas Itje.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Saat ini, tambah Itje, pemerintah sedang memikirkan bagaimana menyiapkan guru-guru kita untuk mampu melakukan fasilitasi. “Saya rasa ini menjadi catatan untuk kita semua guna membawa guru-guru kita menjadi fasilitator-fasilitator handal yang membawa anak-anak itu mampu menjadi pelajar yang mandiri,” ujar Itje.
Selain itu, Brand Ambassador Quipper, Maudy Ayunda menceritakan tentang pendidikannya selama di Oxford. “Saya merasakan sekali manfaat pendidikan berbasis teknologi waktu kuliah di Oxford. Mimpinya, akan Iebih banyak anak indonesia bisa akses pendidikan berkualitas tanpa batasan apapun.”
Maudy menambahkan, sebenarnya pendidikan adalah sesuatu kebiasaan yang bisa diasah. “Sebagai pelajar, kita punya tanggung jawab untuk benar-benar mengevaluasi apa yang telah kita dapat dan akhirnya kita kembalikan,” kata Maudy.
Dia juga berharap, anak-anak muda sekarang dapat memiliki rasa ingin tahu yang lebih pro-aktif dan mencari sebanyak mungkin channel alternatif untuk menyerap pengetahuan. (L/R09/P2)
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)