Washington, 9 Dzulqa’dah 1436/24 Agustus 2015 (MINA) – Kebijakan luar negeri Amerika Serikat (AS) di dunia Muslim adalah subjek yang kompleks dan kadang-kadang kontroversial, tapi mantan duta besar AS, Shirin Tahir-Kheli berharap membawa masalah ini ke dalam fokus yang lebih jelas, fokus itu akan dibahas pada minggu depan di Albuquerque, Meksiko, Albuquerque Journal melaporkan.
Shirin Tahir-Kheli, yang juga mantan penasihat Dewan Keamanan Nasional dan PBB, dan seorang rekan senior saat di Johns Hopkins School of Advanced International Studies, akan membahas bagaimana kebijakan AS terhadap negara-negara mayoritas Muslim yang telah berkembang selama 50 tahun terakhir serta bagaimana AS dapat mengelola hubungan lebih produktif dengan blok Islam di masa depan.
Dia akan memberikan kuliah umum dan menjawab pertanyaan-pertanyaan pada hari Minggu itu, di University of New Mexic,o Pendidikan Berkelanjutan Conference Center bersama dengan Asosiasi Internasional Albuquerque. IINA melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin (24/8).
Tahir-Kheli akan membahas bagaimana 11 September dan perang itu dipicu yang telah mengubah dinamika AS-Muslim.
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan
“Saya akan fokus pada sejarah singkat dan bagaimana tragedi 9/11 yang merubah pandangan dunia kita, khususnya terhadap dunia Islam,” kata Tahir-Kheli.
“Pembicaraan juga akan membahas masalah saat ini dan prospek kedepannya. Kita akan melihat isu-isu seperti munculnya Daesh/ISIS, isu-isu domestik dalam dunia Islam seperti Arab Spring, dan kompetisi serta persaingan dalam dunia Muslim, juga masalah Palestina-Israel yang mengatur parameter untuk kebijakan AS di wilayah,” tambahnya.
Tahir-Kheli mengatakan dia adalah duta Islam pertama yang dikonfirmasi oleh Senat AS dalam sejarah Amerika, selama pemerintahan mantan Presiden George HW Bush. (T/P007/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Puluhan Anggota Kongres AS Desak Biden Sanksi Dua Menteri Israel