Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KUNCI PEMULIHAN SURIAH PADA SUMBER DAYA MANUSIA

Admin - Selasa, 16 Juli 2013 - 07:50 WIB

Selasa, 16 Juli 2013 - 07:50 WIB

615 Views ㅤ

Damaskus, 8 Ramadhan 1434/16 Juli 2013 (MINA) – Perdana Menteri Suriah Wael al-Halqi mengatakan bahwa kunci utama dalam membangun kembali Suriah yang saat ini bergolak adalah dengan membangun sumber dayamanusia secara tepat dan benar.

Selama pertemuan dengan anggota persatuan  guru Suriah (Teachers Syndicate’s executive bureau), Senin (15/6), al-Halqi mengatakan bahwa pemerintah akan fokus dalam tahap mendatang pada pengembangan sumber daya manusia untuk membantu proses pembangunan kembali Suriah yang saat sampai saat ini dilanda konflik internal.

Al-Halqi menggarisbawahi peran guru dalam memperkuat hubungan generasi muda dan menumbuhkan rasa tanggung jawab mereka terhadap bangsanya, serta dalam memerangi konsep dan pemikiran yang merusak tatanan hidup bermasyarakat, di samping peran mereka dalam menyebarkan toleransi antar dan sesama pemeluk agama.

Perdana Menteri menekankan perlunya revisi kurikulum dan metode pengajaran dan mendorong penelitian ilmiah dan inovasi. Kantor berita SANA melaporkan seperti dipantau oleh Kantor Berita Mi’raj (MINA).

Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi

Ia menegaskan bahwa meskipun perang ekonomi dan militer dilancarkan terhadap Suriah, pemerintah akan terus bekerja untuk meningkatkan kualitas SDM yang tersedia secara optimal dan meningkatkan kondisi kehidupan warga.

Konflik Suriah adalah sebuah konflik kekerasan internal yang sedang berlangsung di Suriah. Ini adalah bagian dari Musim Semi Arab yang lebih luas, gelombang pergolakan di seluruh Dunia Arab. Demonstrasi publik dimulai pada tanggal 26 Januari 2011, dan berkembang menjadi pemberontakan nasional.

Para pengunjuk rasa menuntut pengunduran diri Presiden Bashar al-Assad, penggulingan pemerintahannya, dan mengakhiri hampir lima dekade pemerintahan Partai Ba’ath. Pemerintah Suriah dikerahkan Tentara Suriah untuk memadamkan pemberontakan tersebut, dan beberapa kota yang terkepung.

Pemberontakan memiliki nada sektarian, meskipun tidak faksi dalam konflik tersebut telah dijelaskan sektarianisme sebagai memainkan peran utama. Pihak oposisi didominasi oleh Muslim Sunni, sedangkan pemerintah terkemuka adalah didukung oleh  Syiah. (T/P04/R2).

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Kantor Berita Mi’raj (MINA)

Rekomendasi untuk Anda