Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kunjungi Australia, Netanyahu Hindari Wilayah Udara Indonesia

Rendi Setiawan - Rabu, 22 Februari 2017 - 17:12 WIB

Rabu, 22 Februari 2017 - 17:12 WIB

416 Views

Israel-Benjamin-Netanyahu-at-Sydney-airport-on-Wednesday-morning.-Photograph-by-Mike-Bowers-for-the-Guardian..jpg" alt="" width="415" height="249" /> (Foto: The Guardian)

Sydney, 25 Jumadil Awwal 1438/22 Februari 2017 (MINA) – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terpaksa menghindari wilayah udara Indonesia dalam perjalanannya dari Singapura ke Australia yang menempuh waktu dua setengah jam lebih lama dari waktu normal.

Benjamin Netanyahu tiba di Sydney sekitar 06:30 waktu Australia pada Rabu (22/2) untuk melakukan kunjungan selama empat hari di negeri kanguru. Kunjungan itu merupakan yang pertama kalinya seorang perdana menteri Israel mengunjungi Australia.

Rata-rata penerbangan langsung dari Singapura ke Sydney menempuh waktu sekitar delapan setengah jam, menurut pelacakan penerbangan situs FlightAware. Sementara total waktu penerbangan Netanyahu lebih dari 11 jam karena menghindari wilayah udara Indonesia.

Seorang anggota delegasi yang ikut bersama Netanyahu mengonfirmasi rute perjalanan ke The Guardian.

Baca Juga: RISKA Ajak Sisterfillah Semangat Hadapi Ujian Hidup

Penerbangan itu dioperasikan oleh El Al, pembawa bendera Israel yang dilarang bertualang ke wilayah udara banyak negara Muslim, termasuk Pakistan.

Indonesia adalah tempat bagi populasi terbesar dari orang muslim di seluruh dunia. Ada sekitar 87,2 persen populasi umat Islam dari total penduduk 260 juta penduduk Indonesia. Selama ini muslim Indonesia dikenal salah satu yang kokoh mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina.

Sekretaris kabinet Pramono Anung mengatakan: “Hal yang paling penting adalah semangat untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina”. (T/R06/P02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Wacanakan Dewan Pertahanan Nasional

Rekomendasi untuk Anda