Sydney, 25 Jumadil Awwal 1438/22 Februari 2017 (MINA) – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terpaksa menghindari wilayah udara Indonesia dalam perjalanannya dari Singapura ke Australia yang menempuh waktu dua setengah jam lebih lama dari waktu normal.
Benjamin Netanyahu tiba di Sydney sekitar 06:30 waktu Australia pada Rabu (22/2) untuk melakukan kunjungan selama empat hari di negeri kanguru. Kunjungan itu merupakan yang pertama kalinya seorang perdana menteri Israel mengunjungi Australia.
Rata-rata penerbangan langsung dari Singapura ke Sydney menempuh waktu sekitar delapan setengah jam, menurut pelacakan penerbangan situs FlightAware. Sementara total waktu penerbangan Netanyahu lebih dari 11 jam karena menghindari wilayah udara Indonesia.
Seorang anggota delegasi yang ikut bersama Netanyahu mengonfirmasi rute perjalanan ke The Guardian.
Baca Juga: Jawa Tengah Raih Penghargaan Kinerja Pemerintah Daerah 2024 untuk Pelayanan Publik
Penerbangan itu dioperasikan oleh El Al, pembawa bendera Israel yang dilarang bertualang ke wilayah udara banyak negara Muslim, termasuk Pakistan.
Indonesia adalah tempat bagi populasi terbesar dari orang muslim di seluruh dunia. Ada sekitar 87,2 persen populasi umat Islam dari total penduduk 260 juta penduduk Indonesia. Selama ini muslim Indonesia dikenal salah satu yang kokoh mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina.
Sekretaris kabinet Pramono Anung mengatakan: “Hal yang paling penting adalah semangat untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina”. (T/R06/P02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Berawan Jumat Ini, Hujan Sebagian Wilayah