New York, 7 Dzulhijjah 1435/2 Oktober 2014 (MINA) – Akibat kekurangan dana, World Food Program (WFP) atau Badan Pangan Dunia menghentikan pasokan bantuan pangan untuk pengungsi Suriah selama dua bulan.
“Tidak ada lagi dana tambahan, kami harus menghentikan distribusi makanan untuk mereka,” kata Wakil Sekretaris Jenderal dan Koordinator Bantuan Darurat Perserikatan Bangsa-Bangsa, Valerie Amos.
Dalam pertemuan di Dewan Keamanan PBB, dikutip surat kabar Al-Quds Amos mengatakan, “tanpa adanya dana tambahan, WFP terpaksa akan menghentikan semua operasi distribusi pangan selama dua bulan,” dan itu bertepatan dengan tibanya musim dingin.
Dia mengatakan, WFP telah mengurangi porsi bantuan pangan untuk menutupi kelebihan jumlah penerima bantuan guna bertahan selama mungkin, seperti dilaporkan Middle East Monitor (MEMO) dikutip oleh Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
“Musim dingin akan tiba dan kebutuhan makanan sangat dibutuhkan untuk membantu para pengungsi dari musim dingin,” jelas Amos .
Amos menambahkan, negara-negara tetangga Suriah juga membutuhkan dukungan untuk melanjutkan menerima lebih banyak pengungsi, terlebih konflik di Suriah yang terus berlanjut.
WFP mengumumkan, pertengahan September WFP akan mengurangi pasokan makanan untuk sekitar enam juta pengungsi Suriah karena kekurangan dana. Amos menegaskan, dibutuhkan dana tambahan sekitar 352 juta dolar untuk membantu mereka hingga akhir tahun 2014.
Sementara, Amos mengatakan, akibat konflik kekerasan yang terus berlangsung membuat sekitar 600 ribu warga Suriah di timur, Deir Al-Zour, dan utara, Al-Raqqa, tak bisa mendapatkan bantuan pangan selama tiga bulan berturut-turut.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Amos menambahkan, puluhan ribu warga Suriah mungkin belum melarikan diri dari negara tersebut jika Negara Islam (ISIL) terus mengalami kemajuan di wilayah utara Aleppo.
Dalam beberapa hari terakhir, dilaporkan lebih dari 160.000 warga Suriah telah melarikan diri dari Aleppo, untuk mengungsi ke Turki. (T/P002/R12)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan