Ankara, MINA – Makin luas kutukan terhadap pembakaran kitab suci Al-Qur’an, yang terjadi pada Rabu di depan masjid di ibu kota Swedia, Stockholm.
Kementerian Luar Negeri Saudi mengecam insiden itu, dengan mengatakan, tindakan penuh kebencian dan berulang-ulang tidak dapat diterima dengan pembenaran apa pun, dan mereka jelas-jelas menghasut kebencian, pengucilan, dan rasisme. Anadolu Agency melaporkan, Kamis (29/6).
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Yordania juga mengatakan, membakar Al-Quran adalah tindakan kebencian yang berbahaya.
Serta manifestasi dari Islamofobia yang memicu kekerasan dan menghina agama, itu sama sekali tidak dapat dianggap sebagai bentuk kebebasan berekspresi.
Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan
Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan, serangan terhadap Al-Qur’an oleh seorang ekstremis yang penuh kebencian adalah ekspresi kebencian dan rasisme, juga serangan terang-terangan terhadap nilai-nilai toleransi, penerimaan terhadap yang lain, demokrasi, dan hidup berdampingan secara damai di antara para pengikut semua agama.
Parlemen Arab mengatakan, dalam sebuah pernyataan, apa yang terjadi adalah tindakan penghasutan yang akan mengobarkan perasaan umat Islam di seluruh duni, mencela otoritas Swedia dalam provokasi yang terus berlanjut.
Pada Rabu, seseorang bernama Salwan Momika membakar salinan Al – Qur’an di bawah perlindungan polisi di depan Masjid Stockholm.
Pada 12 Juni, pengadilan banding Swedia menguatkan keputusan pengadilan untuk membatalkan larangan pembakaran Al-Qur’an, memutuskan bahwa polisi tidak memiliki dasar hukum untuk mencegah dua protes pembakaran Al-Qur’an awal tahun ini. (T/Hju/P1)
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional