Washington, 20 Muharram 1436/13 November 2014 (MINA) – Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengutuk sekelompok pemukim Yahudi yang menyerang sebuah masjid di Tepi Barat, Rabu (13/11).
“Tindakan kebencian dan provokatif tersebut terhadap tempat ibadah tidak pernah dibenarkan,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jen Psaki. Alray melaporkan dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Lebih lanjut, Psaki meminta aparat penegak hukum untuk mengusut kasus ini dan menghukum kepada siapa saja yang ikut terlibat dalam tindakan itu.
“Kami mendesak aparat penegak hukum untuk segera menyelidiki dan mengadili para pelaku serangan ini,”kata Psaki.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Lantai pertama masjid di desa Ramallah benar-benar terbakar dan lantai mengalami kerusakan menyeluruh. Menurut warga setempat, di dinding masjid tertulis kalimat “Kematian bagi orang Arab” dan slogan-slogan anti-Arab lainnya.
Pada Rabu pagi, Israel mengumumkan pembangunan 200 unit rumah baru di Al-Quds Timur di mana ketegangan telah mencapai puncaknya sejak akhir bulan lalu.
Selain itu, Israel juga menutup sementara kompleks Masjid Al-Aqsha setelah ekstrimis rabi Yahudi terluka dalam sebuah aksi tabrak lari di kawasan Al-Quds.
“Kami sangat prihatin dengan keputusan ini, terutama mengingat situasi tegang di Al-Quds dan posisi tegas serta bulat dari Amerika Serikat dan masyarakat internasional menentang konstruksi seperti yang terjadi di Al-Quds timur,” kata Psaki.
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
Menurut Psaki, keputusan untuk memperluas pembangunan pemukiman ilegal Yahudi memiliki potensi untuk memperburuk ketegangan di daerah tersebut. (T/P011/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan