Kuwait, 9 Jumadil Akhir 1437/18 Maret 2016 (MINA) – Kuwait melarang pembaharuan izin tinggal sekitar 1.100 warga Lebanon dan Suriah karena diduga memiliki hubungan langsung dengan Hizbullah, harian Kuwait Al-Qabas melaporkan, Jumat (18/3).
Seorang sumber keamanan dengan status anonimitas menginformasikan kepada Al-Qabas, sebagian dari mereka diusir dan diminta meninggalkan negara itu dalam waktu satu bulan, sedangkan orang yang dianggap lebih berbahaya akan segera dideportasi.
“Pasukan keamanan di Kuwait menerima daftar nama warga negara Lebanon dan Suriah yang dideportasi dari negara-negara Teluk sebelumnya,” kata sumber tersebut. Demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Namun, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Dalam Negeri Sheikh Mohammed Al-Khaled meminta penyidik berlaku akurat sehubungan dengan informasi yang diperoleh sebelum memblokir keamanan terhadap siapa pun.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Sehari sebelumnya, surat kabar Kuwait Al-Rai melaporkan, pihak berwenang Kuwait mulai mempersiapkan daftar pendukung Hizbullah untuk mencegah kedatangan mereka di negara itu dan mengantisipasi deportasi mereka.
Mereka yang terancam dideportasi juga termasuk pejabat media dan pengusaha.
Langkah-langkah ini mulai dilaksanakan sejak sepekan yang lalu, tak lama setelah Dewan Kerjasama Teluk (GCC) menetapkan Hizbullah sebagai “organisasi teroris”. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama