Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laboratorium Penerjemah dan Promotor Sastra untuk Dorong Sastra Indonesia Mendunia

Ansaf Muarif Gunawan Editor : Rudi Hendrik - 57 detik yang lalu

57 detik yang lalu

0 Views

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan kata sambutan pada peluncuran Program Laboratorium Penerjemah Sastra dan Laboratorium Promotor Sastra di Jakarta, Rabu (11/6/25) (Foto: Humas Kementerian Kebudayaan RI)

Jakarta, MINA – Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon meluncurkan program Laboratorium Penerjemah Sastra dan Laboratorium Promotor Sastra di Jakarta, Kamis (12/6).

Kegiatan ini dibuka dengan Diskusi Publik bertajuk “Sastra Mendunia: Peran Penerjemah dan Promotor dalam Internasionalisasi Sastra Indonesia” Demikian siaran pers Kementerian Kebudayaan.

Program ini adalah sebagai bagian dari upaya strategis memperkuat ekosistem sastra nasional serta mendorong internasionalisasi karya sastra Indonesia.

Menbud dalam sambutannya mengemukakan, sastra dan buku merupakan aset strategis dalam diplomasi kebudayaan.

Baca Juga: Indonesia Punya Peran Penting Pada KTT Soal Palestina Juni Ini

“Dunia sastra dan industri perbukuan Indonesia memiliki potensi besar untuk tampil di kancah global,” katanya.

Namun, menurut Fadli Zon, tantangan nyata yang dihadapi saat ini adalah belum optimalnya konektivitas antara ekosistem sastra dan perbukuan nasional dengan ekosistem global.

“Ini merupakan tantangan yang harus kita jawab. Oleh karena itu program Laboratorium Penerjemah Sastra dan Promotor Sastra sangat penting sebagai wadah bagi pemula dan pelaku industri, termasuk editor dan pegiat literasi untuk turut membangun ekosistem agen sastra Indonesia dan mempromosikan karya-karya kita di tingkat internasional,” katanya.

Ia menambahkan, sastra sangat penting dalam memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia, karena dari sastra bisa lahir banyak ekspresi budaya yang lain, termasuk banyak film yang merupakan adaptasi dari karya-karya sastra, misalnya film adaptasi karya Mochtar Lubis, Jalan Tak Ada Ujung dan Hujan Bulan Juni adaptasi puisi Pak Sapardi.

Baca Juga: Pascakebijakan Anti Imigran, Kota-Kota di AS Hadapi Gelombang Aksi Protes

Diskusi publik itu sendiri dihadiri Dirjen Promosi, Diplomasi, dan Kerja Sama Budaya, Endah T.D. Retnoastuti; Direktur Bina SDM, Lembaga, Pranata Kebudayaan, Irini Dewi Wanti; Direktur Pengembangan Budaya Digital, Andi Syamsu Rijal; dan Staf Khusus Menteri Bidang Diplomasi Budaya dan Hubungan Internasional, Anissa Rengganis.

Adapun narsum dalam kegiatan itu antara lain Dalih Sembiring (penerjemah), Eka Kurniawan (penulis), Lara Norgaard (penerjemah), Jérôme Bouchaud (agen sastra), Dhianita Kusuma Pertiwi (penerjemah), dan Yani Kurniawan (agen sastra).

Program Laboratorium Penerjemah Sastra dan Promotor Sastra ini merupakan bagian dari Penguatan Ekosistem Sastra yang terdiri dari tujuh program utama di bawah koordinasi Anissa Rengganis, Staf Khusus Menteri Kebudayaan Bidang Diplomasi Budaya.

Lima program lainnya meliputi Manajemen Talenta Nasional (MTN) Bidang Sastra, Penguatan Komunitas Sastra, Penguatan Festival Sastra, Penerjemahan Sastra, serta Pengembangan Sastra Berbasis Intellectual Property (IP).

Baca Juga: Banjir Rob dan Evakuasi Truk sebab Macet Panjang di Jalur Pantura Semarang-Demak

Program Laboratorium Penerjemah Sastra dirancang untuk menjawab kebutuhan mendesak akan keberadaan penerjemah sastra Indonesia yang andal dan profesional. Melalui pelatihan intensif yang melibatkan narasumber nasional dan internasional, program ini menargetkan lahirnya generasi penerjemah yang dapat mengangkat karya-karya sastra Indonesia ke panggung global.

Sementara itu Laboratorium Promotor Sastra bertujuan membekali agen dan promotor sastra dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk memperluas jaringan dan akses karya sastra Indonesia di dunia internasional. Materi yang diberikan mencakup agensi sastra, hak cipta, strategi pitching, pemasaran hak terjemahan, dan negosiasi kontrak penerbitan.

Pendaftaran program ini dibuka 26 Mei – 15 Juni 2025 (untuk Penerjemah Sastra) dan 26 Mei – 16 Juni 2025 (untuk Promotor Sastra), sementara pelaksanaan kelas akan dimulai pada Juli hingga September 2025, berlangsung secara luring dan daring. Informasi lengkap kedua program itu juga tersedia di akun resmi Instagram @pusbangfilm dan @kemenkebud. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kemlu: 2 WNI Ditangkap di Los Angeles

Rekomendasi untuk Anda