Gumdum, Myanmar, 7 Ramadhan 1434/15 Juli 2013 (MINA) – Sekitar 30 etnis muslim Rohingya ditangkap oleh Penjaga Perbatasan Bangladesh (BGB) sepanjang perbatasan Burma-Bangladesh.
“Mereka ditangkap dari berbagai wilayah Teknaf dan Gumdum oleh tim Batalyon BGB Nomor 42 dan 17 setelah melakukan operasi pada Ahad kemarin (14/7),” kata seorang pejabat BGB, Jafar dari daerah Gumdum perbatasan Burma-Bangladesh.
Menurut pejabat, BGB menangkap dua puluh empat muslim Rohingya di Gumdum bawah distrik Bandarban saat mereka mencoba untuk masuk ke Bangladesh dari Arakan, Burma.
“Setelah penangkapan, mereka dipaksa kembali ke Burma melalui titik Gumdum,” tambah pejabat BGB itu sebagaimana yang dilansir oleh Kantor Berita Rohingya dan dipantau Kantor Berita Islam Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Sementara itu, tim Batalyon BGB Nomor 42 dari Teknaf menangkap enam Rohingya di perbatasan Teknaf sementara mereka mencoba untuk menembus ke Bangladesh dengan menyeberangi Sungai Naff.
Muslim Rohingya sering melintasi perbatasan Burma-Bangladesh karena mencari perlindungan di Bangladesh sebagai negara tetangga. Di negara bagian Arakan, Burma, tidak ada jaminan hidup bagi etnis muslim Rohingya.
muslim Rohingya menghadapi kekurangan pangan, sulit bergerak, dan tidak ada akses untuk melakukan pekerjaan apa pun untuk mendukung anggota keluarga mereka. Sementara itu, pihak yang berwenang melakukan penangkapan sewenang-wenang, penyiksaan, menahan dan memeras uang dari penduduk desa, dan sesepuh mengatakan dari Maungdaw lebih memilih untuk tidak disebutkan namanya.
Sementara itu, pada Kamis (11/7), pasukan keamanan perbatasan Burma (Nasaka) menangkap 75 warga Bangladesh ke Penjaga Perbatasan Bangladesh (BGB) selama dalam sebuah pertemuan yang diadakan antara kedua negara Burma dan Bangladesh di Maungdaw, kata agen Nasaka dari Maungdaw.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Bangladesh menangkap warga Rohingya dan mengirim ke penjara dengan tuduhan masuk secara ilegal oleh Nasaka, sementara mereka akan ke Malaysia dengan perahu dari perairan teritorial Myanmar, kata sumber-sumber BGB.(T/P08/P02)
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar