AS.jpg" alt="" width="400" height="267" border="0" />San’a, 13 Rajab 1435/12 Mei 2014 (MINA) – Setidaknya enam orang tewas akibat sebuah serangan udara yang dilakukan pesawat tak berawak (drone) milik Amerika Serikat (AS), Senin, di Yaman Utara.
Menurut sumber dari suku / warga setempat mengatakan yang dilaporkan Press TV dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), serangan itu terjadi setelah pesawat tak berawak itu menargetkan serangan pada sebuah mobil di dekat Desa Al-Husun, Provinsi Marib di Yaman Utara.
Sebuah laporan mengatakan para korban adalah tersangka Al-Qaeda .
Bulan lalu, setidaknya 50 orang tewas dalam tiga hari serangan oleh pesawat tak berawak AS di Yaman Selatan.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Pemerintah AS mengklaim bahwa serangan pesawat tak berawak menargetkan militan al-Qaeda, namun sumber-sumber setempat mengatakan warga sipil telah menjadi korban utama dari serangan udara itu dan tidak ada sanksi dari PBB.
Oktober tahun lalu, Human Rights Watch (HRW) melaporkan serangan pesawat tak berawak AS di Yaman telah menyebabkan kematian banyak warga sipil selama beberapa tahun terakhir yang merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional.
Pada bulan Februari, kelompok hak asasi menyerukan Washington untuk menyelidiki serangan-serangan pesawat tak berawak yang fatal pada upacara pernikahan di Yaman pada bulan Desember 2013 lalu.
HRW mengatakan dalam sebuah laporan, diberi judul “Pernikahan Itu Menjadi Pemakaman: Drone AS Serang Prosesi Pernikahan Yaman”. Peristiwa pada 12 Desember 2013 itu menewaskan belasan orang dan melukai setidaknya 15 lainnya, termasuk pengantin wanita.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Sebelumnya HRW juga menyebut bahwa AS telah melakukan 80 operasi di Yaman sejak 2009, termasuk serangan dengan menggunakan pesawat tanpa awak, pesawat tempur dan rudal jelajah – yang menewaskan paling sedikit 473 orang.
Laporan itu dibuat berdasarkan enam serangan AS atas para tersangka anggota Al-Qaeda di Semenanjung Arab, yang dianggap oleh Washington sebagai afiliasi jaringan teroris paling berbahaya.
“Dua dari serangan ini jelas adalah pelanggaran atas hukum kemanusiaan internasional – hukum perang – karena mereka menyasar warga sipil atau menggunakan senjata secara sembarangan,“ demikian kata laporan tersebut.
HRW mendesak pemerintahan Obama untuk menjelaskan secara rinci dasar hukum serangan-serangan telah banyak makan korban termasuk korban sipil, yang mereka lakukan dan mengimbau Obama untuk bertindak sesuai dengan hukum internasional. (T/P07/IR )
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)