Tel Aviv, MINA – Delegasi bisnis Kuwait dilaporkan berkunjung diam-diam ke wilayah-wilayah pendudukan Israel, di tengah gerakan beberapa rezim monarki untuk memperbaiki hubungan mereka dengan Tel Aviv setelah bertahun-tahun kontak klandestin.
Kantor berita Palestina berbahasa Arab, Safa, mengutip sebuah laporan yang diterbitkan oleh penyiar publik Kan Israel, yang melaporkan pada Jumat (8/2) bahwa pengusaha Kuwait tiba di Tel Aviv pekan lalu dan menghabiskan beberapa hari di tanah yang diduduki.
Laporan itu menambahkan bahwa para pedagang telah diberikan visa yang dikeluarkan oleh kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, demikian Press TV melaporkan yang dikutip MINA.
Warga negara Kuwait tersebut mengunjungi Rumah Ibadah Baha’i dan Masjid Mahmood di Haifa, Universitas Haifa, Masjid Al-Aqsa serta Museum Holocaust di Al-Quds (Yerusalem Timur).
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Awal pekan ini, Kementerian Luar Negeri Israel telah meluncurkan kembali kedutaan virtual dalam upaya untuk mempromosikan dialog dengan negara-negara Arab Teluk.
“Kami senang mengumumkan peluncuran kembali Israel di halaman yang bertujuan mempromosikan dialog antara Israel dan negara-negara Teluk. Kami berharap kedutaan virtual ini akan berkontribusi memperdalam pemahaman antara orang-orang di Teluk dan orang-orang Israel di berbagai bidang,” kata Kementerian dalam sebuah unggahan Twitter.
Halaman Twitter “Israel di Teluk” pertama kali diluncurkan pada pertengahan 2013 tetapi berhenti beroperasi setelah satu tahun. (T/RI-1/RS3)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)