Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan: Kurang Strategi, Panglima Israel Lebih Pilih Akhiri Perang di Gaza

sri astuti Editor : Rudi Hendrik - 18 detik yang lalu

18 detik yang lalu

0 Views

Eyal Zamir Kepala Staf Militer Israel. (Foto: IDF)

Tel Aviv, MINA – Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Eyal Zamir, dilaporkan lebih memilih mengakhiri perang melawan Jalur Gaza yang terkepung dan menyelesaikan gencatan senjata, kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas daripada melanjutkan perang yang tanpa “strategi jelas”, Radio Angkatan Darat Israel melaporkan pada Senin (4/8).

Menurut radio tersebut, dalam percakapan tertutup Zamir mengkritik kurangnya “strategi yang jelas” untuk perang di Gaza dan meminta eselon politik mengklarifikasi rencana strategis ke depan. Demikian dikutip dari MEMO.

Zamir memperingatkan kabinet belum bersidang untuk waktu yang lama, membuat militer tidak mengetahui langkah selanjutnya, sementara instruksi dari eselon politik masih “tidak jelas”.

Radio tersebut juga melaporkan Zamir mendorong kesepakatan, dengan mengatakan, “Ada kemungkinan untuk melunakkan posisi Israel, dan upaya harus dilakukan untuk mencapai kesepakatan. Bahkan jika kesepakatan dicapai untuk mengakhiri perang, militer siap menghadapi skenario seperti itu dengan segala cara.”

Baca Juga: Zionis Larang Mufti Palestina ke Al-Aqsa Enam Bulan

Zamir yakin bahwa mempertahankan kendali atas wilayah-wilayah penting di Jalur Gaza yang berbatasan dengan perbatasan akan dimungkinkan dalam perjanjian apa pun di masa mendatang, tetapi memperingatkan kehadiran yang berkepanjangan di Jalur Gaza tanpa rencana yang jelas membahayakan nyawa para tentara dan mendukung rencana Hamas untuk melancarkan perang atrisi.

Ia menjelaskan jika upaya untuk melaksanakan kesepakatan tersebut gagal, tentara dapat menduduki seluruh Jalur Gaza yang akan memakan waktu beberapa bulan, namun “pembersihan” wilayah di atas dan di bawah tanah akan memakan waktu bertahun-tahun.

Opsi kedua adalah mengepung dan membersihkan wilayah permukiman di Jalur Gaza, yang akan menguras habis tentara melalui perang gerilya. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Panglima Militer Zionis Berselisih dengan Netanyahu tentang Gaza

Rekomendasi untuk Anda