London, MINA – Group Wagner, sebuah kelompok tentara bayaran Rusia yang pernah melancarkan operasi militer di berbagai negara termasuk Suriah, telah dikirim ke Ukraina, harian Inggris The Times melaporkan, Senin (28/2).
Lebih dari 400 tentara bayaran Rusia diperkirakan beroperasi di Kyiv dan ribuan lainnya di seluruh negeri, menurut harian itu, dengan otoritas Ukraina menyatakan jam malam selama 36 jam di Kyiv setelah ada laporan tentang munculnya regu pembunuh.
Misi mereka adalah untuk membunuh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dani-menteri menterpemerintahannya, di samping tokoh-tokoh sipil yang memimpin perlawanan terhadap invasi Rusia, The New Arab melaporkan.
Walikota Kyiv meminta warga sipil untuk tinggal di dalam rumah dari Sabtu sore sampai Senin dini hari, atau berisiko dianggap sebagai ‘penyabotase’ dan dihilangkan.
Baca Juga: Ketua DPR Lebanon Adukan Pelanggaran Israel kepada Jenderal AS
Tentara bayaran adalah bagian dari Grup Wagner yang ditakuti, sebuah kelompok militer swasta yang memiliki hubungan dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang telah dituduh melakukan berbagai kejahatan perang dalam perjuangan Moskow mendukung Presiden Suriah Bashar Al-Assad.
Tentara bayaran itu diduga diterbangkan ke Ukraina lima pekan lalu sebagai persiapan untuk invasi Rusia.
Grup Wagner telah menimbulkan kontroversi melalui keterlibatannya di Suriah, Libya, Republik Afrika Tengah, Mali dan wilayah separatis di Ukraina timur. Ini secara luas dianggap sebagai bagian dari kebijakan luar negeri Rusia dan tentara bayarannya telah dituduh melakukan penyiksaan dan pembunuhan.
Putin telah memerintahkan pasukan nuklir Rusia menjadi siaga tinggi pada hari Ahad, yang memicu kemarahan internasional. Diperkirakan 368.000 orang Ukraina telah menyelamatkan diri ke negara-negara tetangga, menurut PBB. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Ratusan Rektor di AS Kecam Serangan Trump terhadap Dunia Akademis
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Indonesia Tampilkan Keunggulan Kopi Nusantara di Specialty Coffee Expo 2025 di Houston