Washington, MINA – Sebuah laporan yang dikeluarkan lembaga think tank progresif di Washington DC menyebutkan, sekitar 40.000 orang mungkin telah tewas di Venezuela akibat sanksi Amerika Serikat (AS).
Laporan Pusat Penelitian Ekonomi dan Kebijakan (CEPR) mengatakan, sanksi AS sejak musim panas 2017 terhadap negara yang dilanda krisis politik tersebut telah mengurangi ketersediaan makanan, obat-obatan dan peralatan medis, demikian Press TV melaporkan.
Laporan penelitian itu mengatakan, situasi semakin buruk awal tahun ini ketika pemerintah AS menjatuhkan sanksi tambahan pada industri minyak Venezuela dalam upaya untuk menggulingkan Presiden Nicolas Maduro.
“Sanksi itu menghilangkan obat-obatan yang menyelamatkan jiwa rakyat Venezuela, peralatan medis, makanan dan impor penting lainnya,” kata laporan yang ditulis bersama oleh Mark Weisbrot dan Jeffrey Sachs, seorang ekonom pemenang penghargaan yang berbasis di Universitas Columbia di New York City.
Baca Juga: Demokrat Desak Mulai Kembali Program Relokasi Pengungsi Afghanistan di AS
“Ini ilegal berdasarkan hukum AS dan internasional dan perjanjian yang telah ditandatangani AS. Kongres harus bergerak untuk menghentikannya,” tulis mereka. (T/RI-1/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Trump Klaim Mesir dan Yordania akan Patuhi Usulan Pembersihan Etnis Palestina