Moskow, MINA – Pemerintah Moskow tidak dapat mengabaikan kemampuan nuklir jet tempur F-16 rancangan AS yang mungkin dipasok ke Ukraina oleh pendukung Baratnya, kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.
Dengan terus memberikan senjata yang lebih canggih ke Kyiv, “AS dan satelit NATO menciptakan risiko konfrontasi bersenjata langsung dengan Rusia, dan ini dapat menyebabkan konsekuensi bencana,” Lavrov memperingatkan dalam wawancaranya dengan Lenta.ru pada Rabu (12/7). Russia Today melaporkan.
Dia mengatakan, rencana untuk memasok F-16 ke Kyiv adalah contoh lain dari langkah eskalasi Barat dan dengan sendirinya merupakan “perkembangan yang sangat berbahaya.”
“Kami telah memberi tahu kekuatan nuklir – AS, Inggris, dan Prancis – bahwa Rusia tidak dapat mengabaikan kemampuan pesawat ini untuk membawa senjata nuklir,” lanjut Menteri Luar Negeri.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
“Tidak ada jaminan [dari Barat] yang akan membantu di sini,” dia memperingatkan. Di tengah pertempuran, militer Rusia tidak akan menyelidiki apakah ada jet khusus yang dilengkapi untuk mengirimkan senjata nuklir atau tidak, tambahnya.
“Fakta munculnya sistem seperti itu di dalam Angkatan Bersenjata Ukraina akan kami anggap sebagai ancaman dari Barat dalam domain nuklir,” kata Lavrov.
Dalam sebuah wawancara di sela-sela KTT NATO di Vilnius pada Rabu, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan “akan ada transfer F-16 [ke Ukraina], kemungkinan dari negara-negara Eropa yang memiliki kelebihan pasokan F-16.”
Sehari sebelumnya, Denmark mengumumkan bahwa “koalisi” yang meliputi Belanda, Belgia, Kanada, Luksemburg, Norwegia, Polandia, Portugal, Rumania, Inggris, dan Swedia akan mulai melatih pilot Ukraina untuk menerbangkan pesawat rancangan AS pada bulan Agustus.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba menyarankan awal pekan ini bahwa F-16 pertama yang dikemudikan oleh Ukraina dapat terbang “pada akhir kuartal pertama tahun depan.” (T/RI-1;P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia