Beirut, MINA – Lebanon menghadapi gelombang baru pengungsi Suriah melalui titik penyeberangan informal di bagian utara wilayahnya.
Lebanon saat ini telah menampung sekitar satu setengah juta hingga dua juta pengungsi Suriah yang meninggalkan negara mereka setelah pecahnya konflik di sana pada tahun 2011.
Gelombang masuk pengungsi Suriah terbaru dimulai sekitar tiga pekan lalu, surat kabar Lebanon Al-Akhbar melaporkan pada Selasa (5/9), dengan peningkatan jumlah pengungsi yang menyeberang dalam beberapa hari terakhir.
Al-Akhbar mengatakan bahwa tentara Lebanon telah mencegah 850 warga Suriah menyeberang secara ilegal pada pekan terakhir bulan Agustus, dan menghentikan 1.100 orang untuk menyeberang pada pekan lalu.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Situs Al-Modon mengatakan bahwa faktor ekonomi seperti kenaikan harga dan memburuknya kondisi kehidupan di Suriah merupakan penyebab masuknya pengungsi baru-baru ini.
Dikatakan juga bahwa protes baru terhadap rezim Presiden Bashar al-Assad di Suriah juga berperan.
Al-Modon menambahkan bahwa banyak dari mereka yang datang ke Lebanon bermaksud melakukan perjalanan berbahaya ke Eropa melalui laut, dan mengatakan bahwa perjalanan migran ke Eropa telah meningkat dari Lebanon dalam beberapa bulan terakhir.
Al-Akhbar mengatakan, tentara Lebanon praktis tidak mampu membendung meningkatnya jumlah pengungsi Suriah yang masuk ke negara itu secara ilegal.
Baca Juga: Trump Disebut Menentang Rencana Israel Aneksasi Tepi Barat
Menteri Pengungsi Lebanon, Issam Sharaf Al-Din mengatakan kepada Al-Akhbar bahwa pemerintah sementara Lebanon “tidak serius dalam menemukan solusi jangka panjang terhadap krisis ini”. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syamsuri Firdaus Juara 1 MTQ Internasional di Kuwait