Beirut, MINA – Presiden Lebanon Michel Aoun pada Jumat (24/08) menegaskan kebijakan Beirut menjaga netralitas dan tidak mau mengambil bagian dalam konflik apapun yang mengadu domba antar negara Arab.
“Kami tidak mau diadu domba dengan sesama negara Arab,“ kata Presiden Aoun, sebagaimana diberitakan Anadolu Agency dikutip MINA.
Presiden Lebanon menegaskan bahwa para pengungsi Suriah berhak untuk kembali ke tanah kelahiran mereka sendiri dan pemerintah Suriah harus menerima mereka. Dia juga mengklaim bahwa selama ini pemerintah Lebanon telah melakukan kegiatan expor barang dengan aman ke Suriah dan apa salahnya jika para pengungsi Suriah kembali ke negaranya yang pada kenyataannya adalah rakyat mereka sendiri.
Untuk pertama kalinya sejak konflik Suriah meletus pada tahun 2011, Libanon dapat melanjutkan kegiatan ekspor barang-barang melintasi penyeberangan Nasib (mengubungkan Yordania ke Suriah) yang dikuasai oleh Pemerintahan Bashar Assad.
Baca Juga: Aktivis Selandia Baru Lacak Tentara Israel yang Berlibur ke Negaranya
Baru-baru ini, enam gelombang pengungsi Suriah telah berhasil kembali ke rumah mereka. Ini adalah hasil dari pendekatan kerjasama yang erat antara pemerintah Libanon dan Suriah.
Namun, sampai saat ini masih terdapat 1,1 juta pengungsi Suriah yang tinggal di Libanon.
“Kami akan terus bekerja untuk kepentingan nasional tanpa membahayakan orang lain,” kata Aoun.
Selama ini pemerintah Lebanon telah bersedia menampung para pengungsi Suriah. Mereka bukan hanya menyediakan tempat tinggal tapi juga makanan dan fasilitas kesehatan. (T/Sj/P2.P1)
Baca Juga: Netanyahu akan bertemu Trump pada 4 Februari
Mi’raj News Agency (MINA)