Beirut, MINA – Lebanon selatan saat ini dalam kondisi siaga tinggi setelah pemerintah Zionis Israel menyatakan akan menyerang wilayah tersebut.
Sebelumnya, pemimpin Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (29/7) menegaskan akan membalas atas serangan yang menewaskan puluhan orang di Kota Majdal Shams, Golan, Al-Jazeera melaporkannya.
Amerika Serikat (AS) mengklaim serangan itu pelakunya adalah militan Hizbullah di Lebanon selatan. Sementara militan Hizbullah selama ini menyerang hanya di wilayah pendudukan di bagian utara Israel, yaitu di perbatasan.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bou Habib mengatakan saat ini pemerintah Lebanon sedang mengupayakan serangkaian tindakan diplomatik guna menahan serangan Israel.
Baca Juga: Netanyahu Tunda Kunjungan ke Azerbaijan Setelah Turkiye Tolak Akses Wilayah Udara
AS, Prancis, dan negara-negara lainnya saat ini juga sedang berusaha menahan eskalasi. Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengaku tengah melobi Eropa dan Arab.
Dataran Tinggi Golan sebenarnya adalah wilayah yang Suriah yang direbut Israel dalam Perang Enam Hari 1967 silam.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Trump Akan Pangkas Anggaran Non-Pertahanan US$163 Miliar