Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebanon-Siprus Tegaskan Kesepakatan Cegah Migran Berlayar

Rudi Hendrik - Rabu, 7 Oktober 2020 - 06:39 WIB

Rabu, 7 Oktober 2020 - 06:39 WIB

3 Views

Nikosia, MINA – Pemerintah Lebanon dan Siprus pada Selasa (6/10) menegaskan kembali kesepakatan bagi pihak berwenang Lebanon untuk mengambil kembali migrannya di atas kapal yang berusaha mencapai pantai Siprus.

Menteri Dalam Negeri Siprus Nicos Nouris mengatakan, polisi Lebanon dan Siprus serta pasukan angkatan laut akan mencegat kapal-kapal migran yang berangkat dari Lebanon, demikian Asharq Al-Awsat melaporkan.

Dia mengatakan, anggota Uni Eropa, Siprus dan Lebanon, juga akan meminta bantuan dari badan perbatasan blok itu, Frontex, dalam pengawasan pantai.

“Kami mengirimkan pesan yang jelas bahwa kami tidak akan mentolerir siapa pun yang terlibat dalam perdagangan manusia dan kami membela kepentingan kedua negara kami,” kata Nouris setelah berbicara dengan kepala Keamanan Umum Lebanon Mayor Jenderal Abbas Ibrahim.

Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant

Kedua pejabat itu mengatakan semua migran di atas kapal yang berusaha mencapai Siprus akan dikembalikan.

“Siapa pun yang meninggalkan Lebanon, sesuai dengan kesepakatan yang dicapai dengan Siprus, harus dipulangkan dalam koordinasi antara kedua negara,” kata Ibrahim.

Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah besar kapal migran telah berlayar ke Siprus, sekitar 172 kilometer dari Tripoli, Lebanon. Otoritas Siprus yang khawatir mengatakan, pulaunya tidak dapat lagi menangani migran yang mencari suaka karena alasan ekonomi.

Ibrahim mengatakan bahwa sebagian besar migran yang mencoba mencapai Siprus dengan perahu bukanlah orang Lebanon dan mungkin berusaha menyelamatkan diri dari kondisi ekonomi yang memburuk di Lebanon.

Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel

“Kondisi kehidupan di Lebanon menjadi lebih sulit karena krisis ekonomi yang kami lalui dan inilah yang mungkin membuat orang-orang ini bermigrasi ke negara-negara terdekat,” kata Ibrahim.

Siprus sendiri mendapat kecaman dari lembaga HAM Human Rights Watch karena diduga mendorong kembali 200 migran dan pengungsi yang tiba dari Lebanon dengan kapal bulan lalu, tanpa mengindahkan klaim suaka mereka, sementara dalam beberapa kasus menggunakan kekerasan dan taktik pemaksaan. (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Internasional
Internasional
Palestina