Mosul, 20 Syawwal 1437/25 Juli 2016 (MINA) – Lebih dari 10.000 gerilyawan masih berjuang untuk kelompok Islamic State (ISIS/Daesh) di Mosul, kota yang menjadi benteng utama kelompok itu di Irak.
Juru Bicara Koalisi Anti-ISIS pimpinan Amerika Serikat (AS) Kolonel Christopher Garver mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Ahad (24/7), pasukan koalisi dan pasukan darat Sekutu, Peshmerga Kurdi dan tentara Irak, sedang mempersiapkan menyerang Mosul dan mengusir ISIS yang ada.
Garver mengungkapkan, mereka telah meningkatkan jumlah penasihat militer di Irak untuk mempercepat operasi militer yang bertujuan merebut kembali Mosul, demikian ARA News memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Aktivis media di kota itu, Haidar Al-Irak mengatakan, sejumlah besar militan ISIS di kota tersebut adalah orang Arab setempat.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Sebagian besar mereka yang berjuang untuk ISIS di Mosul adalah orang-orang lokal yang telah bergabung setelah ISIS mengambil alih kota pada 2014,” katanya.
Sumber itu juga melaporkan, terjadi penurunan besar dalam jumlah militan asing di Mosul, kelompok telah memindahkan banyak pejuangnya ke Raqqa, ibukota de facto ISIS di Suriah. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza