Damaskus, 13 Rajab 1437/21 April 2016 (MINA) – Badan amal medis Dokter Lintas Batas (MSF) mengatakan, sekarang ada lebih 100.000 orang terperangkap di sisi Suriah di perbatasan Turki.
Jumlah itu membengkak setelah 35.000 orang menyelamatkan diri dalam sepekan terakhir dari kamp-kamp yang telah diambil alih oleh kelompok Islamic State (ISIS/Daesh).
Sementara Turki menutup perbatasannya bagi semua orang, kecuali yang sakit parah atau terluka.
“Sekali lagi kita melihat puluhan ribu orang terpaksa mengungsi, terjebak dalam konflik brutal berdarah ini,” kata Muskilda Zancada, Kepala Misi MSF di Suriah dalam sebuah pernyataan, demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Badan-badan bantuan telah mendistribusikan keranjang makanan dan selimut, jerigen, kasur dan terpal plastik untuk ribuan orang yang baru mengungsi.
Pertempuran di sekitar Aleppo telah menjadi ancaman terbesar bagi rapuhnya gencatan senjata yang mulai berlaku pada 27 Februari lalu.
Hal ini juga yang mendorong delegasi oposisi utama untuk menangguhkan partisipasinya dalam pembicaraan damai di Jenewa, Swiss.
Harapan perdamaian memudar ketika tentara Suriah mengencangkan cengkeramannya di Aleppo.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Pihak oposisi menuduh pemerintah Suriah melanggar gencatan senjata dengan meluncurkan serangan baru untuk menguasai Aleppo yang telah terbagi antara zona oposisi dan pemerintah selama bertahun-tahun.
Sementara pemerintah Suriah dan sekutu Rusianya mengatakan, mereka hanya melawan pejuang ISIS dan Al-Qaeda yang tidak tercakup dalam gencatan senjata. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata