Mindanao, MINA – Lebih dari 100 orang terbunuh dan puluhan lainnya hilang setelah Badai Tropis Tembin memicu banjir dan tanah longsor di Filipina.
Badai yang dikenal secara lokal bernama Vinta itu, melanda pulau selatan Mindanao, membawa angin dengan kecepatan 80 kilometer per jam dan hujan deras pada hari Sabtu (23/12).
Sedikitnya 48 orang tewas di provinsi Lanao del Norte yang dilanda banjir. Air banjir datang dari sebuah gunung menyapu beberapa rumah dan penduduk desa. Demikian Al Jazeera memberitakannya yang dikutip MINA.
Walikota Bong Edding dari kota Sibuco, Zamboanga del Norte, mengatakan, operasi pencarian dan penyelamatan terus berlanjut setelah lebih dari 30 orang hanyut oleh banjir bandang di desa nelayan Anungan.
Baca Juga: AWG: Daurah Baitul Maqdis, Jadi Titik Balik Radikal untuk Perjuangan Umat Islam
Lima mayat sudah ditemukan.
“Banjir dari gunung turun begitu cepat dan menyapu bersih orang dan rumah,” kata Edding.
“Ini sangat menyedihkan karena Natal hanya beberapa hari lagi, tapi hal-hal ini terjadi di luar kendali kita,” katanya. (T/RI-1/RS3)
Baca Juga: Shuling Kota Sabang, Ustaz Arif Ramdan Ajak Jamaah Peduli Masjid Al-Aqsa
Mi’raj News Agency (MINA)