London, 8 Jumadil Awwal 1438/6 Februari 2017 (MINA) – Ratusan masjid di seluruh Inggris berinisiatif membuka pintunya bagi warga Inggris non-Muslim sebagai langkah untuk melawan kesalahpahaman tentang komunitas Muslim.
Lebih dari 150 masjid mengambil bagian dalam gerakan “Visit My Mosque” pada Ahad (5/2) sore yang dipenuhi pengunjung dari kota setempat, demikian Al-Jazeera memberitakannya.
Acara yang diselenggarakan oleh Dewan Muslim Inggris (MCB) ini berjanji untuk menjawab pertanyaan para peserta.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Pengunjung acara ini berasal dari semua agama dan tidak ada subyek yang dianggap terlarang.
Seperti di Masjid Paigham-e-Islam di Birmingham, kota terbesar kedua di Inggris, diskusi terfokus pada hukum Islam, pandangan umat Islam tentang Yesus dan apa yang lakukan masjid untuk melawan kelompok Islamic State (ISIS).
Peserta yang hadir disajikan teh dan kue-kue Asia Selatan, serta diadakan wisata masjid dan peserta dijelaskan tentang seputar ibadah umat Islam.
Salah satu pengunjung acara Visit My Mosque adalah Jeremy Corbyn, pemimpin Partai Buruh. Ia mengunjungi masjid setempat di Finsbury Park, London Utara.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
“Minum teh bersama-sama jauh lebih efektif daripada menuangkan beton untuk membangun dinding,” kata tokoh oposisi utama itu dalam Twitter-nya yang juga pesan terbuka untuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Pejabat MCB Adrees Sharif mengatakan, inisiatif itu bertujuan untuk memperkuat ikatan antara Muslim dan masyarakat sekitar.
“Kami ingin menciptakan dialog bukan debat. Ketika Anda sedang berdebat Anda bertujuan untuk memenangkan argumen, tetapi ketika Anda terlibat dalam dialog Anda berbagi keyakinan Anda,” katanya.
Jumlah masjid mengambil bagian dalam acara tahun ini hampir dua kali lipat dari pada tahun 2016 yang hanya 82 masjid.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Di Inggris, serangan terhadap Muslim meningkat di samping serangan xenofobia lainnya, pasca pemungutan suara Brexit.
Geoff Gallagher, seorang yang menghadiri acara tersebut di Birmingham, mengatakan bahwa ia mendapat pengalaman yang “sangat baik”.
“Ini harus diiklankan di seluruh negeri untuk memastikan bahwa semua orang mengerti bahwa umat Islam bukan kelompok agama kekerasan,” katanya.
Jumlah Muslim di Inggris sekitar lima persen dari penduduk seluruhnya atau hanya di bawah tiga juta orang. Jumlah yang signifikan terkonsentrasi di pusat-pusat kota seperti London, Birmingham, Manchester dan Bradford.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Sekitar setengah dari Muslim Inggris lahir di Inggris. (T/RI-1/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu