Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LEBIH 350 PELAKU KEJAHATAN SENAPAN DI AS ORANG KULIT PUTIH

Rudi Hendrik - Sabtu, 5 Desember 2015 - 21:25 WIB

Sabtu, 5 Desember 2015 - 21:25 WIB

456 Views

Ilustrasi kejahatan senjata di Amerika Serikat. (Foto: AFP/Karen Bleier)

Ilustrasi kejahatan senjata di <a href=

Amerika Serikat. (Foto: AFP/Karen Bleier) (Photo credit should read KAREN BLEIER/AFP/Getty Images)" width="300" height="150" /> Ilustrasi kejahatan senjata di Amerika Serikat. (Foto: AFP/Karen Bleier) (Photo credit should read KAREN BLEIER/AFP/Getty Images)

California, 23 Safar 1437/5 Desember 2015 (MINA) – Profesor hukum Amerika Serikat (AS) Khalid Beydoun mengungkapkan, lebih dari 350 kejahatan senapan di AS yang tejadi tahun ini dilakukan oleh orang kulit putih.

Sementara 63 persen dari penembakan massal telah dilakukan oleh laki-laki kulit putih sejak 1982, yang berarti cenderung dilakukan oleh non-Muslim.

Profesor mengatakan kepada Al Jazeera, Jumat (4/12), yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), ada “pinggiran elemen” kekerasan dalam komunitas Muslim-Amerika, tapi ia mencatat hal yang sama berlaku dalam kelompok etnis atau agama lain di negeri itu.

“Percakapan ini harus terjadi di garis ras, lintas agama. Satu komunitas agama tidak boleh didakwa, dan itulah narasi yang berbentuk sekarang dalam ruang media populer,” kata Beydoun.

Baca Juga: Putra Netanyahu Hina Presiden Prancis Macron

Sementara itu, dalam jajak pendapat pertama yang diambil setelah insiden penembakan, menunjukkan 51 persen warga Amerika melihat Muslim yang tinggal di AS sama seperti masyarakat lainnya.

Hanya 14,6 persen yang mengatakan mereka umumnya takut terhadap Muslim, menurut survei yang dipublikasikan oleh Reuters/Ipsos.

Profesor politik Amaney Jamal di Universitas Princeton menilai “sehat” bahwa mayoritas warga AS memandang positif terhadap Muslim, tetapi ia memperingatkan tentang tumbuhnya rasa “ketakutan” setelah insiden penembakan di San Bernardino.

“Jika terorisme dirancang untuk menciptakan kesenjangan yang lebih besar antara Muslim dan Barat, sayangnya mereka berhasil,” kata Jamal. “Ancaman teror akan dilawan oleh umat Islam dan non-Muslim bersama-sama.” (T/P001/P2)

Baca Juga: AS Lancarkan 10 Serangan ke Yaman

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Kolom
Internasional
Kolom