Ghouta Timur, MINA – Lebih dari 1.600 militan oposisi Suriah dan ribuan anggota keluarga mereka meninggalkan Ghouta Timur hari Kamis (22/3), usai kesepakatan diumumkan untuk mengevakuasi oposisi dan warga sipil setelah berpekan-pekan dibom pasukan Pemerintah.
Bus-bus menunggu di luar kota yang dibom di daerah itu, setelah kesepakatan diumumkan hari Rabu.
Kesepakatan yang diperantarai oleh Rusia, sekutu kunci Suriah, menandai langkah besar ke depan dalam upaya pemerintah untuk mengamankan ibu kota Damaskus dan sekitarnya, demikian Al Araby Al Jadeed melaporkan.
Sementara seorang juru bicara kelompok oposisi utama, Ahrar Al-Sham yang mengontrol wilayah Ghouta Timur yang tersisa mengatakan, mereka akan tetap melanjutkan perlawanan.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
Ghouta Timur telah menghadapi serangan hebat tentara Suriah dan milisi sekutunya sejak 18 Februari, kini sebagian besar wilayah terkepung itu telah direbut kembali.
Para oposisi dan keluarganya akan diangkut ke provinsi barat laut Idlib yang sebagian besar dikuasai kelompok oposisi lainnya.
Serangan pasukan Pemerintah terhadap Ghouta Timur telah menewaskan lebih dari 1.500 warga sipil sejak 18 Februari, menurut lembaga monitor perang. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Mi’raj News Agency (MINA)