Beirut, MINA – Kelompok Hizbullah yang berbasis di Lebanon menembakkan lebih dari 60 roket ke sebuah pangkalan militer Israel pada Sabtu (6/1) waktu setempat.
Serangan tersebut diklaim sebagai respons atas kematian wakil pemimpin Hamas Saleh al-Aruri dalam serangan yang diduga didalangi Tel Aviv di Beirut, Lebanon.
“Sebagai bagian dari respons awal terhadap kejahatan pembunuhan pemimpin besar Sheikh Saleh al-Aruri, perlawanan Islamis (Hizbullah-red) menargetkan pangkalan kendali udara Meron dengan 62 jenis rudal yang berbeda-beda,” klaim Hizbullah dalam pernyataannya, Al-Jazeera melaporkan, Sabtu (6/1).
Militer Israel dalam pernyataannya menyebut pihaknya telah mengidentifikasi sekitar 40 peluncuran roket dari wilayah Lebanon pada Sabtu (6/1) pagi waktu setempat.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Sirene udara dilaporkan berbunyi di kota-kota besar dan beberapa kota kecil di wilayah Israel bagian utara saat serangan roket terjadi. Sirene juga terdengar di area Dataran Tinggi Golan, wilayah Suriah yang diduduki oleh Israel.
Perbatasan Lebanon dan Israel marak dilanda serangan lintas perbatasan, terutama antara Hizbullah yang didukung Iran. Serangan lintas perbatasan itu meningkat sejak perang berkecamuk antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza pada awal Oktober tahun lalu.
Kematian Aruri dalam serangan drone yang diduga didalangi Israel di pinggiran Beirut, markas kuat Hizbullah, pada Selasa (2/1) waktu setempat telah memicu kekhawatiran akan eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah. (T/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata