Washington, 22 Sya’ban 1434/30 Juni 2013 (MINA) – Amerika berencana mengadakan demonstrasi nasional di lebih dari seratus kota untuk memprotes program mata-mata pemerintah baru-baru ini yang dibocorkan oleh seorang mantan kontraktor di Badan Keamanan Nasional (National Security Agency/NSA).
Sebuah kelompok bernama “Restore the Fourth” mengorganisir protes dan menyerukan pada semua warga Amerika Serikat (AS) untuk turun ke jalan pada 4 Juli untuk mengekspresikan oposisi terhadap pengawasan konstitusional pemerintah dan menuntut diakhirinya semua program mata-mata yang melanggar Keempat Perubahan, Press TV melaporkan yang dikutip Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency).
Ben Doernberg, ketua penyelenggara aksi protes di New York City mengatakan kepada Huffington Post Live, bahwa kelompok mereka dalam gerakan, bahkan sebelum dibocorkan oleh Edward Snowden, tetapi dia menambahkan bahwa sekarang ada kekhawatiran lagi tentang tren melanggar kebebasan sipil.
Doernberg mengatakan bahwa koalisi Stop Watching Us yang terdiri dari banyak kelompok advokasi dengan ratusan ribu pendukung, akan beraksi bersama.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Dalam sebuah surat kepada Direktur Intelijen Nasional, James Clapper, sebanyak 26 senator menuntut transparansi lebih pada lingkup program pengawasan pemerintah. Mereka menuduh pemerintahan Obama menggunakan “badan rahasia hukum” untuk membenarkan kegiatan itu.
Baru-baru ini Snowden mengungkapkan bahwa NSA mengumpulkan sejumlah besar data jutaan warga Amerika dan warga negara asing melalui telepon dan internet. Dia kini menjadi buron dan dicari di AS atas tuduhan spionase.
Persatuan Kebebasan Sipil Amerika (American Civil Liberties Union/ACLU) telah mengajukan gugatan federal menuduh bahwa koleksi data massal NSA melanggar hak-hak konstitusional mereka dalam kebebasan berbicara dan privasi.
Dalam pengungkapan terbaru tentang program pengawasan AS, majalah Jerman Der Spiegel mengatakan bahwa wartawannya telah melihat dokumen rahasia NSA pada September 2010, yang telah diambil Snowden. Dokumen itu mengungkapkan bahwa AS telah menyadap kantor Uni Eropa yang memperoleh akses ke jaringan komputer internal Uni Eropa.
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
Tapi Gedung Putih telah membela program pengawasan NSA dengan mengatakan data yang mereka kumpulkan sangat membantu dalam mencegah kegiatan teroris. (T/P09/R2).
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan